
IHSG & Rupiah Bisa Bergerak Positif Esok Hari
Monica Wareza, CNBC Indonesia
16 December 2018 20:34

Denpasar, CNBC Indonesia - Aksi window dressing jelang akhir tahun akan menguntungkan gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan depan, Senin (17/12/2018) esok hari. Investor asing diperkirakan kembali masuk burs adalam negeri dan melirik saham-saham dengan kapitalisasi pasar besar, menurut beberapa analis.
Kepala riset Koneksi Capital Alfred Nainggolan menyebutkan pada perdagangan esok hari gerak indeks diprediksi akan berada di zona positif.
"Katalis positif masih akan berasal dari window dressing," kata Alfred kepada CNBC Indonesia, Minggu (16/12/2018).
Karena itu, ia memprediksi indeks pada perdagangan besok akan bergerak menguat di support 6.210 poin dan resisten di 6.130 poin.
Lebih lanjut, analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebutkan asing masih akan tertarik dengan emerging market. Terlihat dengan akumulasi beli pada saham-saham seperti BBRI, INDF, BBCA dan ASII.
Meski demikian dia memperkirakan gerak indeks di support 6.180 poin dan resisten di 6.100 poin.
Rupiah Tertekan Pekan Depan
William memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan melemah esok. Penyebabnya adalah bayang-bayang resesi ekonomi Negeri Paman Sam yang akan menekan pergerakan mata uang Garuda.
"Karena sedang dibayangi resesi Amerika, maka kecenderungannya akan melemah namun masih dalam kategori wajar," jelas William.
Alfred menambahkan, faktor lainnya yang membuat gerak rupiah bakal tertekan adalah pelaku pasar yang menunggu pertemuan terakhir The Fed tahun ini yang akan diadakan pertengahan pekan depan.
William memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.500-Rp 14.650. Sementara Alfred memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.530-Rp 14.650.
(prm) Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend
Kepala riset Koneksi Capital Alfred Nainggolan menyebutkan pada perdagangan esok hari gerak indeks diprediksi akan berada di zona positif.
"Katalis positif masih akan berasal dari window dressing," kata Alfred kepada CNBC Indonesia, Minggu (16/12/2018).
Lebih lanjut, analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebutkan asing masih akan tertarik dengan emerging market. Terlihat dengan akumulasi beli pada saham-saham seperti BBRI, INDF, BBCA dan ASII.
Meski demikian dia memperkirakan gerak indeks di support 6.180 poin dan resisten di 6.100 poin.
Rupiah Tertekan Pekan Depan
William memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan melemah esok. Penyebabnya adalah bayang-bayang resesi ekonomi Negeri Paman Sam yang akan menekan pergerakan mata uang Garuda.
"Karena sedang dibayangi resesi Amerika, maka kecenderungannya akan melemah namun masih dalam kategori wajar," jelas William.
Alfred menambahkan, faktor lainnya yang membuat gerak rupiah bakal tertekan adalah pelaku pasar yang menunggu pertemuan terakhir The Fed tahun ini yang akan diadakan pertengahan pekan depan.
William memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.500-Rp 14.650. Sementara Alfred memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.530-Rp 14.650.
(prm) Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend
Most Popular