
Top! IHSG Sempat Menguat Sendirian di Asia
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
14 December 2018 10:32

Pada pukul 9:00 WIB, pertumbuhan produksi industri China periode November diumumkan sebesar 5,4% YoY, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 5,9% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics.
Kemudian, pertumbuhan penjualan barang-barang ritel periode yang sama diumumkan tumbuh hanya sebesar 8,1% YoY, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 8,8% YoY.
Rilis data ini mengindikasikan bahwa perekonomian China begitu tertekan oleh perang dagang yang selama ini berkecamuk dengan AS. Kemarin siang, investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) di China diumumkan terkontraksi sebesar 1,3% YoY hingga bulan November. Capaian ini jauh lebih buruk dari capaian hingga bulan Oktober yakni ekspansi sebesar 3,3% YoY.
Secara siklusnya, perekonomian China memang sedang menghadapi risiko perlambatan. Namun, perang dagang dengan AS berpotensi membuat China mengalami hard landing.
Pada tahun 2017, perekonomian China membukukan pertumbuhan sebesar 6,9%. Pada tahun ini, pemerintah China memproyeksikan pertumbuhan akan melambat ke level 6,5%. (ank)
Kemudian, pertumbuhan penjualan barang-barang ritel periode yang sama diumumkan tumbuh hanya sebesar 8,1% YoY, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 8,8% YoY.
Rilis data ini mengindikasikan bahwa perekonomian China begitu tertekan oleh perang dagang yang selama ini berkecamuk dengan AS. Kemarin siang, investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) di China diumumkan terkontraksi sebesar 1,3% YoY hingga bulan November. Capaian ini jauh lebih buruk dari capaian hingga bulan Oktober yakni ekspansi sebesar 3,3% YoY.
Pada tahun 2017, perekonomian China membukukan pertumbuhan sebesar 6,9%. Pada tahun ini, pemerintah China memproyeksikan pertumbuhan akan melambat ke level 6,5%. (ank)
Next Page
Sektor Barang Konsumsi Pimpin Penguatan
Pages
Most Popular