
Prajogo Pangestu Jual Saham BRPT Rp1,37 Trilun, Ada Apa?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
12 December 2018 20:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisaris utama sekaligus pemilik PT Barito Pasifik Tbk (BRPT) Parjogo Pangestu melepas kepemilikan saham di perusahaan itu. Tak tanggung-tanggung, kepemilikan saham yang dilepas mencapai 800 juta saham atau setara dengan 4,497% saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan, transaksi itu dilakukan pada 4 Desember lalu. Nilai transaksinya mencapai Rp1,37 triliun, dilepas dengan harga Rp 1.720/saham.
Direktur BRPT Andry Setiawan menyebutkan pelepasan saham itu ditujukan perusahaan untuk meningkatkan saham free float di bursa efek.
Sebelum transaksi, Prajogo memiliki sebanyak 13,82 miliar saham atau setara dengan 77,687%. Setelah transaksi, saham yang dimilikinya menjadi 13,02 miliar saham atau setara dengan 73,190%.
Seperti diketahui, saham BRPT termasuk dalam indeks paling likuid yang dibentuk oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni indeks LQ45 dan IDX30.
Sesuai dengan rencana bursa untuk melakukan rebalancing dan penyesuaian metode penghitungan indeks dengan menambah indikator free float maka saham saham ini akan mengalami delusi bobot di dalam kedua indeks tersebut.

Saat ini jumlah saham free float BRPT sebanyak 22,351%. Jika dalam indeks LQ45 sebelumnya perusahaan memiliki bobot mencapai 0,8%, maka setelah rebalancing dan penambahan indikator free float ini bobot saham perusahaan hanya tinggal sebesar 0,4%.
Lalu, di indeks IDX30 saham BRPT saat ini memiliki bobot mencapai 0,8%. Namun setelah penambahan indikator free float ini bobot perusahaan hanya akan mencapai 0,5% saja.
(miq) Next Article Prajogo Pangestu Bawa Barito dari Bisnis Kayu Hingga Setrum
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan, transaksi itu dilakukan pada 4 Desember lalu. Nilai transaksinya mencapai Rp1,37 triliun, dilepas dengan harga Rp 1.720/saham.
Direktur BRPT Andry Setiawan menyebutkan pelepasan saham itu ditujukan perusahaan untuk meningkatkan saham free float di bursa efek.
Sebelum transaksi, Prajogo memiliki sebanyak 13,82 miliar saham atau setara dengan 77,687%. Setelah transaksi, saham yang dimilikinya menjadi 13,02 miliar saham atau setara dengan 73,190%.
Seperti diketahui, saham BRPT termasuk dalam indeks paling likuid yang dibentuk oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni indeks LQ45 dan IDX30.
Sesuai dengan rencana bursa untuk melakukan rebalancing dan penyesuaian metode penghitungan indeks dengan menambah indikator free float maka saham saham ini akan mengalami delusi bobot di dalam kedua indeks tersebut.
![]() |

Saat ini jumlah saham free float BRPT sebanyak 22,351%. Jika dalam indeks LQ45 sebelumnya perusahaan memiliki bobot mencapai 0,8%, maka setelah rebalancing dan penambahan indikator free float ini bobot saham perusahaan hanya tinggal sebesar 0,4%.
Lalu, di indeks IDX30 saham BRPT saat ini memiliki bobot mencapai 0,8%. Namun setelah penambahan indikator free float ini bobot perusahaan hanya akan mencapai 0,5% saja.
(miq) Next Article Prajogo Pangestu Bawa Barito dari Bisnis Kayu Hingga Setrum
Most Popular