
Ridwan Kamil Copot Dirut Bank BJB, Kenapa?
Roy Franedya, CNBC Indonesia
11 December 2018 19:20

Bandung, CNBC Indonesia - Pemegang saham PT Bank Jabar-Banten Tbk (BJBR) memberhentikan direktur utama perusahaan Ahmad Irfan. Keputusan ini diambil dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar di Hotel Aryaduta, Bandung, Selasa (11/12/2018).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan, pemberhentian Ahmad Irfan sebagai langkah penyegaran di tubuh Bank BJB. Dia bersama pemegang saham lainnya ingin ada sosok baru yang bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki Bank BJB.
Pemegang saham sepakat untuk menerapkan visi baru bagi BJB yang didorong menggelontorkan dana untuk pembiayaan UMKM yang selama ini dinilai masih kurang. Porsi pembiayaan UMKM di BJB kurang dari 5% dari total kredit, padahal salah satu penopang ekonomi Jabar adalah sektor UMKM.
"Untuk (mencapai visi tersebut) butuh sosok baru. Dirut (Ahmad Irfan) diberhentikan," kata pria yang akrab disapa Emil, ditemui usai acara, seperti dikutip dari Detikfinance.
Meski begitu, Pihaknya tetap memberi kesempatan kepada Ahmad Irfan untuk kembali ikut serta dalam fit and proper tes yang rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat. Karena dia ingin ada perubahan yang besar di Bank BJB.
"Dirut diberhentikan, tapi boleh fit and proper lagi ditantangan baru ini. Tapi, karena kita ingin fair kita buka diri dengan pihak lain yang dinilai punya pengalaman dan warna baru," katanya.
Emil melanjutkan, sosok Dirut baru nanti akan mengikuti tahap seleksi yang dilakukan oleh tim yang dibentuk. Bila tidak ada halangan hasil fit and proper ini akan diumumkan pada saat RUPS tahunan di Maret 2019 mendatang.
"Intinya fit and proper ini Maret saat RUPS (diumumkan). Sekarang kita masih nunggu dulu aprove OJK dulu menganggar RUPLB ini sesuai prosedur," katanya.
Selain itu, tambah dia, karena OJK melarang adanya kekosongan jabatan di jajaran direksi bank, maka dalam beberapa bulan ke depan akan ada ada jajaran direksi yang merangkap jabatan.
"Direktur Kepatutan akan merangkap menjadi Dirut terus Direktur Komersil merangkap Direktur Retail sehingga sampai Maret tidak ada kekosongan jabatan," ucapnya.
Ganti nama
Ridwan Kamil menjelaskan salah satu agenda RUPSLB adalah pelepasan saham milik pemerintah provinsi (Pemprov) Banten di Bank BJB yang akan diambil oleh Pemprov Jawa Barat. Pemprov Banten memiliki kurang dari 5% saham Bank BJB.
"Agenda dua adalah Pemprov Banten akan melepas sahamnya dan mengusulkan namanya tidak ada lagi Banten(dalam nama Bank BJB). Jadi tidak ada lagi Bank Jabar Banten. Kalaupun iya, saya minta namanya tetap BJB saja, Bank Jawa Barat," kata Ridwan Kamil.
Asal tahu saja, Pemprov Banten kini sudah punya bank daerah sendiri yang diberi nama Bank Banten. Pada tahun 2016, perusahaan investasi milik Pemprov Banten bernama Banten Global Development mengakuisisi Bank Pundi dari Recapital Advisor.
(roy/dru) Next Article bank bjb Jadi Best Regional Bank on Corporate Action Pioneer
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan, pemberhentian Ahmad Irfan sebagai langkah penyegaran di tubuh Bank BJB. Dia bersama pemegang saham lainnya ingin ada sosok baru yang bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki Bank BJB.
Pemegang saham sepakat untuk menerapkan visi baru bagi BJB yang didorong menggelontorkan dana untuk pembiayaan UMKM yang selama ini dinilai masih kurang. Porsi pembiayaan UMKM di BJB kurang dari 5% dari total kredit, padahal salah satu penopang ekonomi Jabar adalah sektor UMKM.
"Dirut diberhentikan, tapi boleh fit and proper lagi ditantangan baru ini. Tapi, karena kita ingin fair kita buka diri dengan pihak lain yang dinilai punya pengalaman dan warna baru," katanya.
Emil melanjutkan, sosok Dirut baru nanti akan mengikuti tahap seleksi yang dilakukan oleh tim yang dibentuk. Bila tidak ada halangan hasil fit and proper ini akan diumumkan pada saat RUPS tahunan di Maret 2019 mendatang.
"Intinya fit and proper ini Maret saat RUPS (diumumkan). Sekarang kita masih nunggu dulu aprove OJK dulu menganggar RUPLB ini sesuai prosedur," katanya.
Selain itu, tambah dia, karena OJK melarang adanya kekosongan jabatan di jajaran direksi bank, maka dalam beberapa bulan ke depan akan ada ada jajaran direksi yang merangkap jabatan.
"Direktur Kepatutan akan merangkap menjadi Dirut terus Direktur Komersil merangkap Direktur Retail sehingga sampai Maret tidak ada kekosongan jabatan," ucapnya.
Ganti nama
Ridwan Kamil menjelaskan salah satu agenda RUPSLB adalah pelepasan saham milik pemerintah provinsi (Pemprov) Banten di Bank BJB yang akan diambil oleh Pemprov Jawa Barat. Pemprov Banten memiliki kurang dari 5% saham Bank BJB.
"Agenda dua adalah Pemprov Banten akan melepas sahamnya dan mengusulkan namanya tidak ada lagi Banten(dalam nama Bank BJB). Jadi tidak ada lagi Bank Jabar Banten. Kalaupun iya, saya minta namanya tetap BJB saja, Bank Jawa Barat," kata Ridwan Kamil.
Asal tahu saja, Pemprov Banten kini sudah punya bank daerah sendiri yang diberi nama Bank Banten. Pada tahun 2016, perusahaan investasi milik Pemprov Banten bernama Banten Global Development mengakuisisi Bank Pundi dari Recapital Advisor.
(roy/dru) Next Article bank bjb Jadi Best Regional Bank on Corporate Action Pioneer
Most Popular