Asing Bawa Kabur Rp 1 T, IHSG Terburuk Ketiga di Asia

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
11 December 2018 17:04
Investor Asing Bawa Kabur Rp 1,01 T
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Aksi jual investor asing menekan kinerja bursa saham tanah air. Investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 1,01 triliun hingga akhir perdagangan.

Pelemahan rupiah membuat investor asing begitu gencar melakukan aksi jual. Hingga sore hari, rupiah melemah 0,31% di pasar spot ke level Rp 14.595/dolar AS. Rupiah melemah seiring dengan indikasi resesi di AS yang semakin nyata.

Pada tanggal 4 Desember 2018, terjadi inversi spread imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 3 dan 5 tahun. Pada akhir perdagangan hari itu, spread yield obligasi AS tenor 3 dan 5 tahun adalah sebesar 2 basis poin (bps).

Hal ini merupakan indikasi awal dari akan datangnya resesi di AS.  Dalam 3 resesi terakhir yang terjadi di AS (1990, 2001, dan 2007), selalu terjadi inversi pada spread yield obligasi tenor 3 dan 5 tahun. Melansir CNBC International yang mengutip Bespoke, dalam 3 resesi terakhir, inversi pertama spread yield obligasi tenor 3 dan 5 tahun datang rata-rata 26,3 bulan sebelum resesi dimulai.

Dalam 3 resesi terakhir yang terjadi di AS, juga selalu terjadi inversi pada spread yield obligasi tenor 3 bulan dan 10 tahun. Kajian dari Bespoke menunjukkan bahwa inversi pada kedua tenor ini terjadi rata-rata 89 hari setelah inversi pertama pada obligasi tenor 3 dan 5 tahun.

Lantas, pergerakan spread yield obligasi tenor 3 bulan dan 10 tahun menjadi sangat penting untuk diamati. Pasalnya, konfirmasi datang atau tidaknya resesi bisa berasal dari situ. Ketika inversi terjadi, kemungkinan besar resesi akan datang.

Per awal bulan lalu, spread yield obligasi tenor 3 bulan dan 10 tahun adalah sebesar -82 bps. Per akhir perdagangan kemarin (10/12/2018), nilainya tersisa -47 bps. Pada hari ini, angkanya kembali menipis menjadi -44 bps atau semakin mendekati apa yang disebut inversi.

Sejatinya, AS menjadi pihak yang paling dirugikan ketika resesi terjadi disana. Saham-saham di Wall Street dan dolar AS seharusnya dilepas investor.

Namun, mengingat kini resesi belum benar-benar terjadi (bahkan belum ‘dikonfirmasi’ oleh inversi spread yield obligasi tenor 3 bulan dan 10 tahun), dolar AS selaku safe haven masih diburu oleh investor.

Ketika resesi memang benar-benar terjadi nantinya, saham-saham di Wall Street dan dolar AS akan dilepas dan investor akan beralih memeluk emas yang juga merupakan safe haven. Hal ini terjadi pada krisis subprime mortgage tahun 2007-2009. (ank/hps)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular