Investor Mulai Tenang, Potret IHSG Melesat Nyaris 1%
Karyawan berjalan di dekat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (10/9/2025). IHSG melesat 1,06% atau menguat 80,80 poin ke level 7.709,41 pada penutupan perdagangan sesi pertama, sebelum apresiasinya terpangkas tipis di akhir perdagangan. Sebanyak 424 saham naik, 241 turun, dan 143 tidak bergerak. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Nilai transaksi hari ini tergolong ramai atau mencapai Rp 15,67 triliun. Sebanyak 30,55 miliar saham berpindah tangan dalam 1,83 juta kali transaksi. Sejumlah saham menjadi sasaran dan paling ramai ditransaksikan investor pagi ini adalah BBCA, ANTM, BMRI, dan BBRI. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Penguatan hari ini menjadi angin segar bagi investor pasar modal Tanah Air. Sebagai informasi, IHSG kemarin terjun 1,78% ke posisi 7.627,60. Sudah tiga hari indeks pasar saham RI terjerembab di zona merah. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Nyaris seluruh sektor perdagangan bergerak di zona merah dengan penguatan tertinggi dicatatkan oleh sektor properti, utilitas dan finansial. Sementara itu, hanya sektor teknologi dan energi terkoreksi hari ini. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) hari ini melesat 2,11% ke Rp 3.870 per saham dan menyumbang kenaikan 14,83 indeks poin. Lalu diikuti oleh saham Telkom Indonesia (TLKM) yang melonjak 2,62% ke Rp 3.130 per saham dengan sumbangsih 11,39 indeks poin. Kemudian ada saham BREN yang menyumbang 8,53 indeks poin. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Bank Mandiri (BMRI) tercatat menguat 1,39% ke Rp 4.370 per saham dengan kontribusi penguatan 7,88 indeks poin. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Sebagai informasi, investor asing keluar cukup deras dari pasar saham pada kemarin sampai Rp4,55 triliun. Saham perbankan big caps paling banyak dilego, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dilepas sampai Rp2,10 triliun, diikuti saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp1,37 triliun, lalu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) masing-masing Rp468,6 miliar dan Rp223,5 miliar. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Sentimen pasar sejauh ini masih diliputi efek reshuffle Kabinet Merah Putih, tetapi perkembangan fokus pasar mulai kembali menanti sejumlah rilis data ekonomi. Banyak sentimen dari eksternal mulai dari negeri Paman Sam terkait pasar tenaga kerja ada update revisi non farm payroll yang sudah rilis kemarin malam, kemudian menanti data indeks harga produsen nanti malam. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
