
Investor Prancis & Hong Kong Beli Bisnis Media Hary Tanoe?
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
10 December 2018 18:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Vivendi SA, perusahaan konglomerasi asal Prancis yang didukung oleh miliuner Vincent Bollore, bersaing dengan Argyle Street Management untuk berinvestasi dalam unit bisnis televisi dari perusahaan media terbesar di Indonesia, PT Global Mediacom (BMTR), kata beberapa sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Lini bisnis penyiaran Vivendi, Canal+, sedang berada dalam tahap pembicaraan awal untuk menginvestasikan lebih dari US$400 juta (Rp 5,8 triliun) untuk membeli saham di dua unit Global Mediacom, kata orang-orang yang meminta untuk tidak diidentifikasi karena informasinya bersifat pribadi.
Perusahaan disebut telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi sekitar setengah dari PT MNC Vision Networks, yang mengontrol kelompok TV berbayar dan unit internet berkecepatan tinggi grup itu, dilansir dari Bloomberg.com.
Perusahaan tersebut adalah bagian dari konglomerasi MNC Group, milik taipan, Hary Tanoesoedibjo, yang telah bermitra dengan bisnis keluarga Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam pengembangan properti di dalam negeri.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Canal+ juga menegosiasikan pembelian sekitar 10% dari PT Media Nusantara Citra (MNCM), yang menjalankan operasi TV free-to-air.
Argyle Street, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di Hong Kong, telah secara terpisah menyatakan minatnya untuk membeli sekitar 49% saham MNC Vision Networks. Perusahaan telah mengusulkan untuk membeli 25% saham Global Mediacom dalam sebuah kesepakatan yang memvaluasi bisnis tersebut sekitar US$550 juta.
Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk mengakuisisi saham baru dalam penawaran umum perdana saham (IPO) MNC Vision Networks, yang diharapkan dapat berlangsung tahun depan. MNC Vision Networks adalah pemegang saham terbesar dari PT MNC Sky Vision yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, salah satu operator TV berbayar terbesar di Indonesia.
Kepemilikan yang dapat diperoleh investor pada akhirnya bisa dibatasi berdasarkan peraturan Indonesia, menurut salah satu sumber. Diskusi berada pada tahap awal dan bisa saja batal, kata para narasumber tersebut. Penawar lain mungkin masih bermunculan.
Perwakilan atau pejabat di MNC Group, Canal +, dan Argyle Street menolak untuk berkomentar.
(prm/hps) Next Article Akhirnya Hary Tanoe Sampaikan Berkongsi dengan Vivendi
Lini bisnis penyiaran Vivendi, Canal+, sedang berada dalam tahap pembicaraan awal untuk menginvestasikan lebih dari US$400 juta (Rp 5,8 triliun) untuk membeli saham di dua unit Global Mediacom, kata orang-orang yang meminta untuk tidak diidentifikasi karena informasinya bersifat pribadi.
Perusahaan disebut telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi sekitar setengah dari PT MNC Vision Networks, yang mengontrol kelompok TV berbayar dan unit internet berkecepatan tinggi grup itu, dilansir dari Bloomberg.com.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Canal+ juga menegosiasikan pembelian sekitar 10% dari PT Media Nusantara Citra (MNCM), yang menjalankan operasi TV free-to-air.
Argyle Street, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di Hong Kong, telah secara terpisah menyatakan minatnya untuk membeli sekitar 49% saham MNC Vision Networks. Perusahaan telah mengusulkan untuk membeli 25% saham Global Mediacom dalam sebuah kesepakatan yang memvaluasi bisnis tersebut sekitar US$550 juta.
Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk mengakuisisi saham baru dalam penawaran umum perdana saham (IPO) MNC Vision Networks, yang diharapkan dapat berlangsung tahun depan. MNC Vision Networks adalah pemegang saham terbesar dari PT MNC Sky Vision yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, salah satu operator TV berbayar terbesar di Indonesia.
Kepemilikan yang dapat diperoleh investor pada akhirnya bisa dibatasi berdasarkan peraturan Indonesia, menurut salah satu sumber. Diskusi berada pada tahap awal dan bisa saja batal, kata para narasumber tersebut. Penawar lain mungkin masih bermunculan.
Perwakilan atau pejabat di MNC Group, Canal +, dan Argyle Street menolak untuk berkomentar.
(prm/hps) Next Article Akhirnya Hary Tanoe Sampaikan Berkongsi dengan Vivendi
Most Popular