Rebutan Dana antara Bank vs Pemerintah Memanas, Kapan Usai?

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
09 December 2018 15:33
Pergerakan Rupiah Akomodasi Investor Asing
Foto: Seorang karyawan menghitung uang kertas Rupiah di kantor penukaran mata uang di Jakarta, Indonesia 23 Oktober 2018. Gambar diambil 23 Oktober 2018. REUTERS / Beawiharta
Di pasar obligasi, pergerakan rupiah sangat menentukan pergerakan yield. Hal ini terjadi seiring dengan besanrya porsi kepemilikan investor asing atas obligasi terbitan pemerintah Indonesia. Melasir data yang dipublikasikan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), per 3 Desember 2018 sebanyak 37,9% dari Surat Berharga Negara (SBN) yang dapat diperdagangkan dimiliki oleh investor asing.

Kala rupiah melemah, investor asing harus menghadapi risiko nilai tukar. Keuntungan yang mereka dapatkan dari transaksi di pasar obligasi bisa tergerus oleh depresiasi rupiah, atau bahkan menjadi negatif.

Untungnya, rupiah terus menunjukkan performa yang impresif dalam beberapa waktu terakhir. Sepanjang bulan November, rupiah menguat hingga 5,92% di pasar spot. Hasilnya, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 36,27 triliun.

Di bulan Desember, ada 2 faktor yang bisa mendukung rupiah untuk terus membukukan penguatan. 2 faktor tersebut sudah disebutkan di atas, yakni ekspektasi bahwa The Fed tak akan menaikkan suku bunga acuan pada tahun depan dan inflasi yang rendah.

Dengan memperhatikan faktor-faktor positif yang berpotensi menekan yield obligasi terbitan pemerintah Indonesia secara signifikan, diharapkan tarik-menarik dana antara perbankan melawan pemerintah bisa segera usai.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/gus)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular