
Perhatian, The Fed Tak Naikkan Suku Bunga Tahun Depan!
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
09 December 2018 12:17

Bagi Indonesia, tentu menjadi kabar gembira jika The Fed tak menaikkan suku bunga acuan sama sekali pada tahun depan. Sepanjang tahun ini, Bank Indoensia (BI) sudah mengerek suku bunga acuan sebanyak 175 bps guna merespon normalisasi yang dilakukan The Fed.
Seiring dengan kenaikan suku bunga acuan, suku bunga deposito pun bertambah tinggi. Sebagai informasi, di Indonesia deposito tenor 1 dan 3 bulan merupakan yang paling diminati. Deposito tenor 1 bulan denominasi rupiah berkontribusi sebesar 18,39% dari komposisi DPK bank umum per September 2018. Untuk tenor 3 bulan, kontribusinya adalah sebesar 12,34%, seperti dilansir dari Statistik Perbankan Indonesia (SPI) periode September 2018 yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Rata-rata suku bunga deposito rupiah tenor 1 dan 3 bulan dari bank umum per akhir 2017 adalah masing-masing sebesar 5,74% dan 6,13%. Per September 2018, posisinya naik menjadi masing-masing 6,28% (+54 bps) dan 6,29% (+16 bps).
Tak hanya suku bunga deposito, imbal hasil obligasi (yield) terbitan pemerintah Indonesia juga merangkak naik sepanjang tahun 2018.
Bagi korporasi, otomatis biaya penerbitan obligasi menjadi tambah mahal. Mereka harus memberikan kupon yang lebih tinggi seiring dengan naiknya suku bunga deposito dan yield obligasi.
Jika suku bunga acuan terus dikerek naik oleh BI, bisa-bisa korporasi secara signifikan mengerem ekspansinya lantaran tak mau menanggung biaya utang yang terlalu tinggi. Laju perekonomian pun bisa terhambat.
Kini, satu risiko besar yang menghantui perekonomian tanah air mulai sirna.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/gus)
Seiring dengan kenaikan suku bunga acuan, suku bunga deposito pun bertambah tinggi. Sebagai informasi, di Indonesia deposito tenor 1 dan 3 bulan merupakan yang paling diminati. Deposito tenor 1 bulan denominasi rupiah berkontribusi sebesar 18,39% dari komposisi DPK bank umum per September 2018. Untuk tenor 3 bulan, kontribusinya adalah sebesar 12,34%, seperti dilansir dari Statistik Perbankan Indonesia (SPI) periode September 2018 yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Rata-rata suku bunga deposito rupiah tenor 1 dan 3 bulan dari bank umum per akhir 2017 adalah masing-masing sebesar 5,74% dan 6,13%. Per September 2018, posisinya naik menjadi masing-masing 6,28% (+54 bps) dan 6,29% (+16 bps).
Bagi korporasi, otomatis biaya penerbitan obligasi menjadi tambah mahal. Mereka harus memberikan kupon yang lebih tinggi seiring dengan naiknya suku bunga deposito dan yield obligasi.
Jika suku bunga acuan terus dikerek naik oleh BI, bisa-bisa korporasi secara signifikan mengerem ekspansinya lantaran tak mau menanggung biaya utang yang terlalu tinggi. Laju perekonomian pun bisa terhambat.
Kini, satu risiko besar yang menghantui perekonomian tanah air mulai sirna.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/gus)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular