Harga Minyak Loncat 4% Lebih, Ada Apa?
Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
07 December 2018 21:08
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia lompat 4% lebih pada perdagangan Jumat malam ini. Salah satu pemicunya adalah, Rusia dan negara produsen minyak anggota OPEC dikabarkan bakal menghasilkan kesepakatan untuk mengurangi produksinya.
Dari data CNBC International, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) tercatat naik 4,21% menjadi US$ 53,66/barel. Sementara harga kontrak minyak jenis Brent naik 5,16% menjadi US$ 63,16/barel.
Reuters memberitakan, OPEC beserta sekutunya seperti Rusia melakukan pertemuan di Wina sejak Kamis kemarin. Salah satu pembahasan utamanya adalah pengurangan produksi tahun depan, untuk mengangkat harga yang sedang dalam tren turun.
Sebelumnya harga minyak sempat jatuh, karena kabar beredar bahwa tidak ada kesepakatan antara OPEC dan Rusia soal pemangkasan produksi.
Sejak Oktober 2018 lalu, harga minyak telah jatuh 30%. Ini akibat melimpahnya pasokan dan melemahnya permintaan global.
Produksi minyak dari OPEC, Rusia, dan Amerika Serikat (AS) tercatat naik 3,3 juta barel/hari sepanjang tahun ini, dari 56,38 juta barel/hari di 2017 lalu.
Dari AS sendiri, produksi minyak sejak 2016 naik 2,5 juta barel/hari menjadi 11,7 juta barel/hari. Ini membuat AS menjadi produsen minyak terbesar dunia saat ini.
OPEC ingin agar tahun depan ada pemangkasan produksi minyak sekitar 1,2 juta barel/hari. Pemangkasan produksi 800 ribu barel/hari akan dilakukan oleh anggota OPEC, dan 400 ribu barel/hari akan dilakukan produsen minyak non-OPEC.
(wed/gus) Next Article Harga Minyak Koreksi, tapi Masih di Level Tertinggi Setahun
Dari data CNBC International, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) tercatat naik 4,21% menjadi US$ 53,66/barel. Sementara harga kontrak minyak jenis Brent naik 5,16% menjadi US$ 63,16/barel.
Reuters memberitakan, OPEC beserta sekutunya seperti Rusia melakukan pertemuan di Wina sejak Kamis kemarin. Salah satu pembahasan utamanya adalah pengurangan produksi tahun depan, untuk mengangkat harga yang sedang dalam tren turun.
Sebelumnya harga minyak sempat jatuh, karena kabar beredar bahwa tidak ada kesepakatan antara OPEC dan Rusia soal pemangkasan produksi.
Sejak Oktober 2018 lalu, harga minyak telah jatuh 30%. Ini akibat melimpahnya pasokan dan melemahnya permintaan global.
Produksi minyak dari OPEC, Rusia, dan Amerika Serikat (AS) tercatat naik 3,3 juta barel/hari sepanjang tahun ini, dari 56,38 juta barel/hari di 2017 lalu.
Dari AS sendiri, produksi minyak sejak 2016 naik 2,5 juta barel/hari menjadi 11,7 juta barel/hari. Ini membuat AS menjadi produsen minyak terbesar dunia saat ini.
OPEC ingin agar tahun depan ada pemangkasan produksi minyak sekitar 1,2 juta barel/hari. Pemangkasan produksi 800 ribu barel/hari akan dilakukan oleh anggota OPEC, dan 400 ribu barel/hari akan dilakukan produsen minyak non-OPEC.
(wed/gus) Next Article Harga Minyak Koreksi, tapi Masih di Level Tertinggi Setahun
Most Popular