Rupiah Naik-Turun, Darmin: Dunia Ini Aneh Sekali
Muhammad Choirul, CNBC Indonesia
07 December 2018 14:25
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku heran dengan naik-turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Hal itu disampaikan usai mengamati pergerakan rupiah pada Jumat (7/12/2018).
Darmin bahkan sempat mengaitkan labilnya kekuatan rupiah dengan penangkapan Chief Financial Officer (CFO) Huawei, Wanzhou Meng, oleh kepolisian Kanada atas perintah AS.
"Ya, tahu-tahu melemah, memang dunia ini aneh sekali. Ada CFO-nya Huawei ditangkap, malah goyang dunia," tandasnya di Jakarta.
Dia menyebut bahwa ada gangguan dalam pergerakan pasar global. "Ini aneh-aneh saja memang. Pasar itu ada penyakitnya satu, namanya itu apa ya, aduh lupa saya namanya. Itu kira-kira rada suka lepas dia reaksinya, berlebihan," lanjutnya.
Kendati demikian, Darmin menegaskan bahwa pemerintah tetap akan menjaga kepercayaan diri pasar keuangan. Hal tersebut tercermin dari sejumlah kebijakan yang sudah dan akan diambil.
"Yang penting kita tetap pelihara confidence dari market, kita bikin kebijakan kita misalnya untuk ekspor apa, kita pelan-pelan lah, satu per satu dipelihara iklim dan confidence-nya itu akan menguat," pungkasnya.
(dru) Next Article BI Optimistis Rupiah Bisa ke Rp 15.000/ US$
Hal itu disampaikan usai mengamati pergerakan rupiah pada Jumat (7/12/2018).
Darmin bahkan sempat mengaitkan labilnya kekuatan rupiah dengan penangkapan Chief Financial Officer (CFO) Huawei, Wanzhou Meng, oleh kepolisian Kanada atas perintah AS.
 Foto: Menko Perekonomian Darmin Nasution (CNBC Indonesia) |
"Ya, tahu-tahu melemah, memang dunia ini aneh sekali. Ada CFO-nya Huawei ditangkap, malah goyang dunia," tandasnya di Jakarta.
Dia menyebut bahwa ada gangguan dalam pergerakan pasar global. "Ini aneh-aneh saja memang. Pasar itu ada penyakitnya satu, namanya itu apa ya, aduh lupa saya namanya. Itu kira-kira rada suka lepas dia reaksinya, berlebihan," lanjutnya.
Kendati demikian, Darmin menegaskan bahwa pemerintah tetap akan menjaga kepercayaan diri pasar keuangan. Hal tersebut tercermin dari sejumlah kebijakan yang sudah dan akan diambil.
"Yang penting kita tetap pelihara confidence dari market, kita bikin kebijakan kita misalnya untuk ekspor apa, kita pelan-pelan lah, satu per satu dipelihara iklim dan confidence-nya itu akan menguat," pungkasnya.
(dru) Next Article BI Optimistis Rupiah Bisa ke Rp 15.000/ US$
Most Popular