
Tenang, Keperkasaan Dolar AS Hanya Sementara
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
06 December 2018 08:12

Sepanjang tahun ini, terutama pada periode Maret hingga September, dolar AS memang menunjukkan keperkasaannya terhadap sejumlah mata uang tak terkecuali rupiah.
Namun sejak akhir Oktober, keperkasaan greenback mulai memudar. Kondisi tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mata uang sejumlah negara untuk menguat.
Depresiasi nilai tukar rupiah yang sempat berada di atas 10%, kini sudah berada di bawah level tersebut. Faktor domestik dan meredanya sentimen ketidakpastian global, menjadi pemicu utama.
Meski demikian, tak sedikit pejabat negara yang menyebut bahwa keperkasaan dolar AS akan kembali berlanjut di tahun depan. Greenback akan terus naik, dan menekan sejumlah mata uang.
"Dolar akan terus naik, dan bahkan saya masih waspada apakah harga minyak tidak akan kembali naik," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong hari Rabu.
Meski demikian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai mata uang Garuda masih berpotensi menguat. Keyakinan tersebut tak lepas dari kondisi dalam beberapa minggu terakhir.
Nilai tukar rupiah yang sempat berada di atas level Rp 15.200/US$, sempat menyentuh level Rp 14.200/US$. Darmin cukup optimistis, dolar AS bisa kembali ke kisaran Rp 13.000/US$.
"Saya duga dia masih bisa tumbuh ke Rp 13.000/US$. Kalau didorong dengan baik, walaupun tidak. Bisa Rp 13.500/US$," jelasnya.
[Gambas:Video CNBC]
(prm)
Namun sejak akhir Oktober, keperkasaan greenback mulai memudar. Kondisi tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mata uang sejumlah negara untuk menguat.
Depresiasi nilai tukar rupiah yang sempat berada di atas 10%, kini sudah berada di bawah level tersebut. Faktor domestik dan meredanya sentimen ketidakpastian global, menjadi pemicu utama.
"Dolar akan terus naik, dan bahkan saya masih waspada apakah harga minyak tidak akan kembali naik," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong hari Rabu.
Meski demikian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai mata uang Garuda masih berpotensi menguat. Keyakinan tersebut tak lepas dari kondisi dalam beberapa minggu terakhir.
Nilai tukar rupiah yang sempat berada di atas level Rp 15.200/US$, sempat menyentuh level Rp 14.200/US$. Darmin cukup optimistis, dolar AS bisa kembali ke kisaran Rp 13.000/US$.
"Saya duga dia masih bisa tumbuh ke Rp 13.000/US$. Kalau didorong dengan baik, walaupun tidak. Bisa Rp 13.500/US$," jelasnya.
[Gambas:Video CNBC]
(prm)
Pages
Most Popular