Sederet Alasan yang Buat Rupiah Jatuh di 2018

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
05 December 2018 20:37
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah cukup dalam sejak awal tahun.
Foto: CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah cukup dalam sejak awal tahun. Terdapat sederet alasan yang ternyata menyebabkan rupiah tak bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri.

Tak ada terobosan yang dilakukan pemerintah di 2016-2017 menjadi penyebab utama fundamental ekonomi Indonesia 'sedikit' goyah.

"Saya bilang bapak Presiden, jika tidak ada terobosan baru, kalau kita mulai kehilangan momentum, ini investasi akan turun. Dan itu yang terjadi di 2018," kata Kepala BKPM Thomas Lembong.

"Tahun ini adalah tahun pertama investasi turun. [...]. Ini salah satu faktor yang membuat kurs rupiah tertekan. Investasi internasional juga turun, harga minyak naik, transaksi berjalan defisit, perdagangan defisit, rupiah ambruk," ungkapnya dalam acara Mandiri Market Outlook bertema "Indonesia's Market Potential and Global Economic Growth 2019" di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Sederet Alasan yang Buat Rupiah Jatuh di 2018Foto: Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong berpose setelah wawancara khusus dengan sejumlah media di Four Seasons Hotel, Jakarta, Kamis (18/10/2018). (CNBC Indonesia/Muhammad Iqbal)


Untuk itu, Thomas mengatakan, tekanan yang dialami tahun ini mengembalikan fokus dan semangat reformasi ekonomi dan pelayanan proyek investasi. Beberapa langkah paket kebijakan dikeluarkan dan fokus pemerintah memperbaiki beberapa sumbatan dalam investasi ditambah.



"Ini membentuk sebuah basis yang sangat kuat ketika masuk ke depan. Kita bisa kembali fokus sepenuhnya kepada kebijakan dan manajemen ekonomi," kata Thomas.

Ia optimistis tahun 2019, ekonomi Indonesia akan lebih baik ketimbang tahun ini. Hal ini sebagai dampak lanjutan dari paket-paket kebijakan. "Saya prediksi tahun depan akan lebih baik dari tahun ini," kata Mantan Menteri Perdagangan ini.


(dru/wed) Next Article Mau Investasi Tumbuh 7%? Rupiah Harus di Bawah Rp 15.000/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular