Satu Jam Pertama, Transaksi di Pasar Saham Capai Rp 2,59 T

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
05 December 2018 10:29
The Fed Masih Hawkish, Rupiah Dipukul Mundur
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Rupiah yang babak belur ikut menyurutkan minat investor untuk masuk ke pasar saham tanah air. Hingga berita ini diturunkan, rupiah melemah 0,67% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 14.380. Dolar AS memang sedang relatif kuat, ditunjukkan oleh indeks dolar AS yang menguat sebesar 0,12%.

Dolar AS mendapatkan suntikan energi dari pernyataan Presiden The Federal Reserve New York John Williams.

"Saat saya berkaca ke belakang dan melihat ekonomi dalam kondisi yang kuat dan memiliki banyak momentum (pertumbuhan), maka kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut pada tahun depan masih masuk akal. Waktu untuk menentukan kapan harus menyesuaikan kebijakan tentu akan kami diskusikan," jelas Williams, dikutip dari Reuters.

"Kami memperhatikan dengan seksama sisi-sisi yang mengalami perlambatan atau tanda-tanda munculnya risiko. Namun perkiraan saya adalah tetap positif," tambah Williams.

Pernyataan ini menghapus pandangan bahwa The Fed mulai dovish. Williams menegaskan bahwa stance The Fed masih cenderung hawkish, setidaknya sampai tahun depan.

Seiring dengan pelemahan rupiah yang begitu dalam, saham-saham bank BUKU IV menjadi bulan-bulanan investor: PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) turun 2,66%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 1,89%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 1,42%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 1,31%, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 1,05%.

Sektor jasa keuangan anjlok sebesar 1,23%, menjadikannya sektor dengan kontribusi terbesar bagi pelemahan IHSG.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular