Bank Kompak Naikkan Bunga Deposito, Perlukah di-Capping?

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 December 2018 20:36
Banyak ‘Ditolong’ Jokowi
Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Sepanjang tahun 2018, penyaluran kredit perbankan di tanah air banyak tertolong oleh gencarnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini terlihat dari porsi kredit modal kerja yang membesar.

Per akhir 2017, penyaluran kredit modal kerja tercatat sebesar Rp 2.223 triliun atau setara dengan 46,9% dari total penyaluran kredit bank umum. Per September 2018, nilainya naik menjadi Rp 2.424 triliun atau setara dengan 47,3%. Hal ini tentu menjadi risiko bagi perbankan. Jika kondisi fiskal pemerintah tertekan misalnya, belanja infrastruktur bisa dikurangi sehingga permintaan kredit akan tertekan. Belum lagi jika Current Account Deficit (CAD) terus-menerus membengkak, pemerintah bisa secara signifikan menyetop pembangunan proyek-proyek infrastruktur guna menyelamatkan rupiah.

Saat ini, walaupun NIM tertekan, penyaluran kredit yang tinggi bisa menyelamatkan profitabilitas perbankan. Penyaluran kredit bank umum tumbuh hingga 13,35% YoY pada Oktober 2018, naik dari capaian periode September 2018 yang sebesar 12,7% YoY, seperti dilansir dari Reuters. Capaian ini merupakan yang terkencang sejak Agustus 2014 silam atau lebih dari 4 tahun.



Ketika bank terus saja mengerek suku bunga deposito tetapi di sisi lain penyaluran kredit terhambat, tentu profitabilitas pada akhirnya menjadi dipertaruhkan. (ank/wed)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular