Damai Dagang Jadi Obat Manjur Rangsang Reli Obligasi

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
04 December 2018 19:08
Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah ditutup menguat tipis pada penutupan hari ini seiring dengan masih positifnya pasar keuangan domestik setelah tercapainya kesepakatan damai dagang akhir pekan lalu. 

Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.  

Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield). Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. 

Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. 

Seri acuan yang paling menguat adalah FR0063 yang bertenor 5 tahun mengalami penurunan yield 2,9 basis poin (bps) menjadi 7,8%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.  

Seri acuan lain juga menguat yaitu seri 10 tahun dan 15 tahun dengan penurunan yield 0,8 bps dan 2,4 bps menjadi 7,82% dan 8,6%. 

Selain dari positifnya damai dagang, sentimen positif dari suksesnya penerbitan obligasi global pemerintah senilai US$ 3 miliar, yang menunjukkan masih tingginya minat investor asing pada instrumen yang diterbitkan Indonesia.

 Yield Obligasi Negara Acuan 4 Dec 2018
SeriBenchmarkYield 3 Dec 2018 (%) Yield 4 Dec 2018 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 4 Dec'18
FR0063 5 tahun7.8347.805-2.907.772
FR0064 10 tahun7.8337.825-0.807.7902
FR0065 15 tahun8.0848.06-2.408.041
FR0075 20 tahun8.1438.1581.508.1366
Avg movement-1.15
Sumber: Refinitiv 

Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tidak tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) justru melemah.  

Indeks tersebut turun 0,24 poin (0,1%) menjadi 236,35 dari posisi kemarin 236,6. 

Apresiasi SBN hari ini juga membuat selisih(spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 487 bps, melebar dari posisi kemarin 479 bps.  

Yield US Treasury 10 tahun turun hingga di bawah level psikologis 3%, tepatnya 2,95% dari posisikemarin 3,04%. 

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, saat ini investor asing menggenggam Rp 899,94 triliun SBN, atau 37,92% dari total beredar Rp 2.372 triliun berdasarkan data per 3 Desember.  

Angka kepemilikannya masih negatif Rp 650 miliar dibanding posisi akhir November Rp 900,59 triliun, meskipun persentasenya masih naik dari 37,85% pada periode yang sama. 

Penguatan di pasar surat utang hari ini juga terjadidi pasar ekuitas tetapi tidak di pasar uang yang justru melemah.  

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,56% menjadi 6.152 hingga penutupan, sedangkan nilai tukar rupiah melemah 0,35% menjadi Rp 14.285 di hadapan tiap dolar AS. 

Penguatan dolar AS tidak seiring dengan turunnya nilai mata uang dolar AS di depan mata uang utama negara lain, yaitu Dollar Index yang melemah 0,66% menjadi 96,395. 

Dari pasar surat utang negara berkembang, mayoritas negara masih menguat yaitu di China, India, Malaysia, Rusia, Singapura, Thailand, Turki, Afrika Selatan, dan Indonesia, sedangkan pasar Brasil dan Filipina masih melemah. 

Di negara berkembang, pasar obligasi yang menguat adalah Jerman, Perancis, Inggris, Jepang, dan Amerika Serikat masih serempak menguat.

 Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
NegaraYield 3 Dec 2018 (%)Yield 4 Dec 2018 (%)Selisih (basis poin)
Brasil9.93107.00
China3.3973.345-5.20
Jerman0.3270.288-3.90
Perancis0.7020.694-0.80
Inggris 1.3581.318-4.00
India7.6177.578-3.90
Italia3.1513.1671.60
Jepang0.0860.072-1.40
Malaysia4.1134.093-2.00
Filipina7.0357.0440.90
Rusia8.648.61-3.00
Singapura2.3922.336-5.60
Thailand2.652.6-5.00
Turki16.216.18-2.00
Amerika Serikat3.0412.955-8.60
Afrika Selatan8.8858.875-1.00
 
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular