
OPEC Mau Pangkas Produksi, Harga Minyak Loncat 3% Lebih
Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
04 December 2018 18:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia naik 3% lebih pada perdagangan hari ini. Kenaikan tersebut dipicu oleh rencana negara anggota OPEC dan sekutunya, untuk memangkas produksi minyak tahun depan.
Negara anggota OPEC dan non OPEC seperti Rusia, akan bertemu di Wina mulai Kami pekan ini, untuk membahas pemangkasan produksi.
Dilansir dari data Refinitiv, Selasa (4/12/2018), harga kontrak minyak jenis Brent per pukul 18.00 WIB berada di kisaran US$ 62,88/barel, atau naik 1,93%. Sementara titik tertinggi harga Brent sempat mencapai US$ 63,58/barel atau naik 3,06%.
Kemudian harga kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) berada di posisi US$ 54,11/barel atau naik 2,15%.
Pada Senin kemarin, harga kedua minyak acuan tersebut naik lebih dari 4%, setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping bertemu di G20 dan menghasilkan kesepakatan untuk menghentikan tensi panasnya perang dagang.
"Ada sentimen positif dari hasil pertemuan G20, dan juga menjelang pertemuan OPEC pada Kamis mendatang," ujar Analis Komoditas BNP Paribas, Harry Tchilinguirian, dilansir dari Reuters.
Di Wina, negara-negara anggota OPEC dan produsen minyak di luar OPEC berencana memangkas produksi minyak paling tidak 1,3 juta barel/hari.
"Kami berharap ada kesepakatan pemangkasan produksi di Wina. Pemangkasan produksi oleh OPEC dan Rusia sekitar 1,3 juta barel/hari dibutuhkan," demikian rekomendasi dari Goldman Sachs.
Bagi OPEC, masalah terbesarnya adalah produksi shale oil yang besar di AS, yang membengkak 2 juta barel/hari dalam setahun, menjadi 11,5 juta barel/hari.
(wed/gus) Next Article Harga Minyak Koreksi, tapi Masih di Level Tertinggi Setahun
Negara anggota OPEC dan non OPEC seperti Rusia, akan bertemu di Wina mulai Kami pekan ini, untuk membahas pemangkasan produksi.
Dilansir dari data Refinitiv, Selasa (4/12/2018), harga kontrak minyak jenis Brent per pukul 18.00 WIB berada di kisaran US$ 62,88/barel, atau naik 1,93%. Sementara titik tertinggi harga Brent sempat mencapai US$ 63,58/barel atau naik 3,06%.
Pada Senin kemarin, harga kedua minyak acuan tersebut naik lebih dari 4%, setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping bertemu di G20 dan menghasilkan kesepakatan untuk menghentikan tensi panasnya perang dagang.
"Ada sentimen positif dari hasil pertemuan G20, dan juga menjelang pertemuan OPEC pada Kamis mendatang," ujar Analis Komoditas BNP Paribas, Harry Tchilinguirian, dilansir dari Reuters.
Di Wina, negara-negara anggota OPEC dan produsen minyak di luar OPEC berencana memangkas produksi minyak paling tidak 1,3 juta barel/hari.
"Kami berharap ada kesepakatan pemangkasan produksi di Wina. Pemangkasan produksi oleh OPEC dan Rusia sekitar 1,3 juta barel/hari dibutuhkan," demikian rekomendasi dari Goldman Sachs.
Bagi OPEC, masalah terbesarnya adalah produksi shale oil yang besar di AS, yang membengkak 2 juta barel/hari dalam setahun, menjadi 11,5 juta barel/hari.
(wed/gus) Next Article Harga Minyak Koreksi, tapi Masih di Level Tertinggi Setahun
Most Popular