Efek Ketidakjelasan AS-China, Bursa Korsel Melemah 0,21%
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
04 December 2018 08:46

Seoul, CNBC Indonesia - Bursa saham Korea Selatan dibuka melemah 0,21% pada perdagangan Selasa (4/12/2018) pagi waktu setempat. Sampai berita ini ditulis, indeks acuan KOSPI tercatat turun 0,63% ke level 2.118,42.
Sebagaimana bursa-bursa di Asia dan Australia, bursa saham Korsel juga turut terdampak ketidakpastian selepas gencatan senjata Amerika Serikat (AS) dan China dalam KTT G20 di Argentina, akhir pekan lalu. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat menunda pengenaan tarif baru 90 hari ke depan.
Namun, ada perbedaan penjelasan dari Gedung Putih, Trump, dan Beijing. Trump melalui akun Twitter pribadinya, Senin (3/12/2018), bahkan mengklaim China sepakat membebaskan produk otomotif AS dari bea masuk.
Sehari sebelumnya, KOSPI ditutup menguat 1,67% atau 35,7 poin. Faktor utama pendorong penguatan indeks adalah kesepakatan Trump dan Xi Jinping menghentikan perang dagang dalam 90 hari. KOSPI pun berada pada level 2.131,93.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/ray) Next Article Efek Wall Street, Trump, dan May, Bursa Korsel Dibuka Menguat
Sebagaimana bursa-bursa di Asia dan Australia, bursa saham Korsel juga turut terdampak ketidakpastian selepas gencatan senjata Amerika Serikat (AS) dan China dalam KTT G20 di Argentina, akhir pekan lalu. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat menunda pengenaan tarif baru 90 hari ke depan.
Namun, ada perbedaan penjelasan dari Gedung Putih, Trump, dan Beijing. Trump melalui akun Twitter pribadinya, Senin (3/12/2018), bahkan mengklaim China sepakat membebaskan produk otomotif AS dari bea masuk.
![]() |
Sehari sebelumnya, KOSPI ditutup menguat 1,67% atau 35,7 poin. Faktor utama pendorong penguatan indeks adalah kesepakatan Trump dan Xi Jinping menghentikan perang dagang dalam 90 hari. KOSPI pun berada pada level 2.131,93.
(miq/ray) Next Article Efek Wall Street, Trump, dan May, Bursa Korsel Dibuka Menguat
Most Popular