Biayai Infrastruktur, Bos BCA Minta ini dari OJK

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
03 December 2018 11:46
Bos BCA minta lending limit dikecualikan bagi bank publik.
Foto: Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perbankan tengah dihadapkan pada masalah tidak meratanya likuiditas perbankan. Saat ini likuiditas banyak menumpuk pada bank besar.

Pada saat yang sama bank-bank cukup selektif menyalurkan kredit. Kenaikan suku bunga acuan membuat permintaan kredit bakal lesu karena bunga kredit bakal dikerek naik.

Sektor yang masih stabil permintaan kreditnya adalah infrastruktur, terutama proyek pemerintah. Tidak semua bank bisa menyalurkan kredit ke sektor ini, hanya bank-bank besar yang bisa salurkan kredit ke infrastruktur, namun bank besar harus menghadapi pembatasan penyaluran kredit.

Pembatasan penyaluran kredit pada satu pihak diatur dalam aturan batas maksimum penyaluran kredit (BMPK). OJK membatasi BMPK pada satu pihak maksimal 25% dari modal.

Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan agar industri bisa berkembang harus dijaga likuiditas apalagi tahun depan permintaan infrastruktur cukup besar.

"Public company mungkin bisa dapat pengecualian lending limit, kami sendiri lebih banyak kasih kredit infrastruktur," ujar Jahja ketika ditemui dalam acara CEO Networking di Jakarta, Senin (3/12/2018).

Jahja menambahkan untuk mendukung bisnis perbankan, regulator dan pemerintah perlu menyeimbangkan suku bunga acuan, nilai tukar (kurs) rupiah dan likuiditas di pasar.

"Korelasi likuiditas dan kurs yang sudah dijaga dengan baik, dengan adanya advance step, kurs bisa menguat dan OJK sudah kawal perkembangan kredit sehingga capai 12,35%," ujar Jahja.

[Gambas:Video CNBC]



(roy/miq) Next Article Wanti-wanti Bos BCA kepada BI: Likuiditas Ketat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular