Banjir Sentimen Positif, Pasar Obligasi Cuma Naik Tipis

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
03 December 2018 10:39
Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas seri acuan obligasi rupiah pemerintah mengalami penguatan harga terbatas pada awal pekan dan awal bulan ini meskipun didukung oleh banjir sentimen positif. 

Faktor positif tersebut terdiri dari damai dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China, prediksi inflasi yang terkendali, momentum perbaikan kinerja portofolio (window dressing), serta kondusifnya kondisi Uni Eropa (Brexit dan APBN Italia). 

Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.  

Data Refinitiv menunjukkanmenguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).  

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. 

Seri acuan yang paling menguat adalah FR0064 bertenor 10 tahun dengan penurunan yield 3,3 basis poin (bps) menjadi 7,83%.

Besaran 100 bps setara dengan 1%.
 

Seri acuan lain yang menguat adalah seri 20 tahun dengan penurunan yield 3,1 bps menjadi 8,15%.

Seri acuan lain yaitu seri 5 tahun dan 15 tahun masih terkoreksi.

 Yield Obligasi Negara Acuan 3 Dec 2018
SeriBenchmarkYield 30 Nov 2018 (%) Yield 3 Dec 2018 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 30 Nov'18
FR0063 5 tahun7.8477.8692.207.7767
FR0064 10 tahun7.8667.833-3.307.807
FR0065 15 tahun8.0998.1020.308.0787
FR0075 20 tahun8.1898.158-3.108.1248
Avg movement-0.98
Sumber: Refinitiv 

Apresiasi SBN hari ini juga membuat selisih(spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 479 bps, menyempit dari posisi hari sebelumnya 485 bps.  

Yield US Treasury 10 tahun naik lagi hingga 3,04% dari posisi hari sebelumnya 3,01%. 

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, saat ini investor asing menggenggam Rp 898,57 triliun SBN, atau 37,76% dari total beredar Rp 2.379 triliun berdasarkan data per 29 November.  

Angka kepemilikannya masih positif Rp 34,25 triliun dibanding posisi akhir Oktober Rp 864,32 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 36,68% pada periode yang sama. 

Penguatan di pasar surat utang hari ini juga terjadi lebih besar di pasar ekuitas dan pasar uang.  

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbang 1,19% menjadi 6.127 hingga siang ini, sedangkan nilai tukar rupiah menguat 0,37% menjadi Rp 14.247 di hadapan tiap dolar AS. 

Pelemahan dolar AS seiring seiring dengan turunnya nilai mata uang dolar AS di depan mata uang utama negara lain, yaitu Dollar Index yang melemah 0,31% menjadi 96,368. 

Dari pasar surat utang negara berkembang, mayoritas masih melemah yaitu yang dialami China, Singapura, Thailand, dan Afrika Selatan setelah reli harga yang terjadi pekan lalu. 

Penguatan masih dialami oleh pasar India, Malaysia, Rusia, dan Indonesia. 

Jepang menjadi satu-satunya negara maju yang pasar obligasinya masih menguat.

 Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
NegaraYield 30 Nov 2018 (%)Yield 3 Dec 2018 (%)Selisih (basis poin)
Brasil9.939.930.00
China3.3983.411.20
Jerman0.3060.3221.60
Perancis0.680.6880.80
Inggris 1.3491.3560.70
India7.6087.607-0.10
Italia3.2133.2130.00
Jepang0.0850.084-0.10
Malaysia4.1524.135-1.70
Filipina7.0357.0350.00
Rusia8.748.69-5.00
Singapura2.3552.3954.00
Thailand2.642.651.00
Turki16.216.20.00
Amerika Serikat3.0133.0412.80
Afrika Selatan8.918.9352.50
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular