Trump Bikin Bursa Eropa Melemah
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
28 November 2018 06:53
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa ditutup melemah, Selasa (27/11/2018), karena investor mencermati beberapa kejadian politik, termasuk perkembangan Brexit dan rencana anggaran Italia, serta mencerna komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal bea impor China.
Indeks FTSE 100 di London melemah 0,27% ke posisi 7.016,85, indeks DAX di Frankfurt turun 0,4% ke 11.309,11, sementara indeks CAC 40 di Paris terkoreksi 0,24% menjadi 4.983,15.
Indeks Eropa Stoxx 600 ditutup melemah 0,2% dengan berbagai sektor mengakhiri perdagangan di posisi bervariasi. Otomotif dan sumber daya alam menjadi sektor dengan kinerja terburuk hari Selasa akibat kekhawatiran akan memanasnya perang dagang global, dilansir dari CNBC International.
Trump mengatakan kepada Wall Street Journal sangat tidak mungkin AS akan menunda kenaikan bea impor menjadi 25% terhadap produk China senilai US$200 miliar yang akan terjadi awal tahun depan. Ia juga mengisyaratkan tarif impor 10% terhadap iPhone dan laptop dari China juga dapat dikenakan.
Akibatnya, saham-saham perusahaan pemasok Apple tertekan.
Selain itu, isu Brexit juga menjadi perhatian para pelaku pasar. Akhir pekan lalu, Uni Eropa (UE) telah menyetujui perjanjian Brexit yang diajukan Perdana Menteri Inggris Theresa May. Namun, May masih harus menghadapi tentangan dari anggota parlemen yang diharapkan akan menyetujui perjanjian tersebut 11 Desember mendatang.
(prm) Next Article Angin Segar Damai Dagang AS-China Berembus hingga Bursa Eropa
Indeks FTSE 100 di London melemah 0,27% ke posisi 7.016,85, indeks DAX di Frankfurt turun 0,4% ke 11.309,11, sementara indeks CAC 40 di Paris terkoreksi 0,24% menjadi 4.983,15.
Indeks Eropa Stoxx 600 ditutup melemah 0,2% dengan berbagai sektor mengakhiri perdagangan di posisi bervariasi. Otomotif dan sumber daya alam menjadi sektor dengan kinerja terburuk hari Selasa akibat kekhawatiran akan memanasnya perang dagang global, dilansir dari CNBC International.
Akibatnya, saham-saham perusahaan pemasok Apple tertekan.
Selain itu, isu Brexit juga menjadi perhatian para pelaku pasar. Akhir pekan lalu, Uni Eropa (UE) telah menyetujui perjanjian Brexit yang diajukan Perdana Menteri Inggris Theresa May. Namun, May masih harus menghadapi tentangan dari anggota parlemen yang diharapkan akan menyetujui perjanjian tersebut 11 Desember mendatang.
(prm) Next Article Angin Segar Damai Dagang AS-China Berembus hingga Bursa Eropa
Most Popular