
META Terbitkan Saham Baru untuk Danai Tol & Pembangkit Rp 3 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 November 2018 18:10

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 3 triliun. Dana ini akan digunakan perusahaan untuk membiayai pembangunan jalan tol serta pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) yang sedang digarap perusahaan.
Direktur Operasional Nusantara Infrastructure Danni Hasan mengatakan ini akan dibiayai dari dana yang diperoleh perusahaan dari penawaran umum terbatas (PUT) sahamnya yang diperkirakan akan difinalisasi akhir tahun ini. Ditambah dengan dana yang diperoleh dari pinjaman perbankan.
"Capex untuk tahun ini termasuk untuk biaya akuisisi itu sekitar Ro 3 triliun," kata Danni di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (27/11).
Saat ini perusahaan tengah menyelesaikan pembangunan tol Pettarani di Makassar. Diperkirakan untuk tol ini saja akan menelan biaya Rp 2,2 triliun dan diperkirakan akan selesai pada Agustus 2020 mendatang.
Sisanya akan digunakan perusahaan untuk menyelesaikan pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Lau Gunung yang berlokasi di Sumatera Utara. PLTA ini memiliki kapasitas produksi sebesar 15 megawatt.
Setelah PLTA ini selesai perusahaan juga berniat untuk mengembangkan EBT yang dimilikinya saat ini. Selain dari PLTA, perusahaan juga memiliki pembangkit listrik tenaga biomass (PLTBm) dengan kapasitas yang sama.
Target pengembangan EBT ini hingga lima tahun ke depan menjadi 300 megawatt.
"Kesempatan masih terbuka, masih ada yang kita jajaki. Ada juga peluang untuk mengembangkan yang sudah ada," imbuh dia.
Danni menyebutkan capex ini berpotensi meningkat nilainya, pasalnya saat ini perusahaan tengah proses untuk memperoleh ijin prinsip dua proyek yang sedang dijajakinya. Pertama, untuk proyek pembangunan tol Makassar New Port dan kedua izin prinsip untuk membangun jalan suplementif di tol Jakarta outer ring road (JORR).
[Gambas:Video CNBC]
(hps) Next Article META Tanda Tangani Dua Proyek Senilai Rp 10,29 Triliun
Direktur Operasional Nusantara Infrastructure Danni Hasan mengatakan ini akan dibiayai dari dana yang diperoleh perusahaan dari penawaran umum terbatas (PUT) sahamnya yang diperkirakan akan difinalisasi akhir tahun ini. Ditambah dengan dana yang diperoleh dari pinjaman perbankan.
"Capex untuk tahun ini termasuk untuk biaya akuisisi itu sekitar Ro 3 triliun," kata Danni di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (27/11).
Saat ini perusahaan tengah menyelesaikan pembangunan tol Pettarani di Makassar. Diperkirakan untuk tol ini saja akan menelan biaya Rp 2,2 triliun dan diperkirakan akan selesai pada Agustus 2020 mendatang.
Setelah PLTA ini selesai perusahaan juga berniat untuk mengembangkan EBT yang dimilikinya saat ini. Selain dari PLTA, perusahaan juga memiliki pembangkit listrik tenaga biomass (PLTBm) dengan kapasitas yang sama.
Target pengembangan EBT ini hingga lima tahun ke depan menjadi 300 megawatt.
"Kesempatan masih terbuka, masih ada yang kita jajaki. Ada juga peluang untuk mengembangkan yang sudah ada," imbuh dia.
Danni menyebutkan capex ini berpotensi meningkat nilainya, pasalnya saat ini perusahaan tengah proses untuk memperoleh ijin prinsip dua proyek yang sedang dijajakinya. Pertama, untuk proyek pembangunan tol Makassar New Port dan kedua izin prinsip untuk membangun jalan suplementif di tol Jakarta outer ring road (JORR).
[Gambas:Video CNBC]
(hps) Next Article META Tanda Tangani Dua Proyek Senilai Rp 10,29 Triliun
Most Popular