Kemarin Juara, Sekarang Rupiah Terlemah Ketiga di Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 November 2018 08:32
Kemarin Juara, Sekarang Rupiah Terlemah Ketiga di Asia
Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di perdagangan pasar spot pagi ini. Rantai penguatan rupiah yang terjadi dalam 3 hari perdagangan terakhir terancam terputus. 

Pada Selasa (27/11/2018), US$ 1 setara dengan Rp 14.485 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,1% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.


Apabila pelemahan rupiah bertahan hingga tutup pasar, maka winning streak dalam 3 hari perdagangan akan berakhir. Dalam periode tersebut, rupiah menguat 0,89%. 

Rupiah terus dalam tren menguat sejak akhir Oktober. Sejak 30 Oktober hingga kemarin, penguatan rupiah mencapai 5,19%. 

Namun sejak awal tahun, rupiah masih melemah 6,67%. Sementara dalam setahun terakhir, mata uang Tanah Air melemah 7,05% di hadapan greenback. 



Di Asia, dolar AS bergerak variatif pagi ini. Selain rupiah, mata uang Benua Kuning lainnya yang melemah adalah won Korea Selatan, ringgit Malaysia, peso Filipina, baht Thailand, dan dolar Taiwan. 

Kemarin, rupiah berhasil menjadi juara Asia. Memang hampir seluruh mata uang utama Asia menguat terhadap dolar AS, tetapi tidak ada yang setajam rupiah.  


Namun hari ini rupiah kehilangan gelar tersebut. Bahkan rupiah menjelma menjadi mata uang terlemah ketiga di Asia, hanya lebih baik dari peso dan won. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 08:15 WIB: 




(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Dolar AS memang sedang menguat secara global. Pada pukul 08:20 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback secara relatif di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,04%.  

Dolar AS mendapat angin dari pernyataan Mario Draghi, Presiden Bank Sentral Uni Eropa (ECB). Draghi juga menyatakan ada risiko perlambatan ekonomi yang menghantui Benua Biru. 

"Perlambatan ekonomi secara bertahap adalah sesuatu yang normal ketika ekspansi sudah mencapai tahap matang dan pertumbuhan ekonomi bergerak sesuai dengan potensialnya. Perlambatan juga bisa bersifat sementara," kata Draghi, mengutip Reuters. 

Pernyataan Draghi membuat euro melemah. Pelemahan euro melapangkan jalan bagi dolar AS untuk menguat. 

Selain itu, pasar juga sedikit grogi menantikan KTT G20 di Argentina yang digelar 2 hari lagi. Bukan KTT ini yang sebenarnya dinanti, melainkan rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping. 

Investor benar-benar berharap ada hasil yang signifikan dalam pertemuan ini. Walau mungkin belum sampai ke tahap pencabutan seluruh bea masuk yang diterapkan sejak awal tahun, tetapi setidaknya ada harapan Washington dan Beijing berdamai dan menyudahi saling balas pengenaan tarif impor. 

Akan tetapi, saat ini belum ada kabar terbaru terkait pertemuan tersebut. Oleh karena itu, pelaku pasar pun memilih bermain aman untuk sementara sembari menantikan dinamika terbaru pertemuan Trump-Xi. 

Sikap risk aversion ini membuat sejumlah mata uang Asia tertekan, termasuk rupiah. Bagi mata uang Tanah Air, pelemahan ini berarti banyak. Rupiah kehilangan gelar juara Asia sekaligus terancam gagal meneruskan rantai penguatan yang sudah terjadi 3 hari beruntun. 


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular