
Harapan Wimboh Santoso Saat OJK Berusia 7 Tahun
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
25 November 2018 11:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak terasa, sudah 7 tahun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hadir di Indonesia untuk mengatur, mengawasi, dan melindungi sektor jasa keuangan di tengah dinamika perekonomian global.
Meskipun baru seumur jagung, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menilai bahwa OJK bukan lagi seorang anak 'kecil', melainkan telah sampai pada usia yang masuk pada tahap kedewasaan.
"Meskipun umurya baru 7 tahun, tapi ini sudah akil baligh," kata Wimboh di sela-sela perayaan HUT OJK ke-7 di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (25/11/2018).
Wimboh mengaku belum cukup puas dengan capaian yang diraih OJK dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai upaya harus terus dilakukan, yang lebih banyak ditekankan kepada perlindungan kepada pelaku industri jasa keuangan.
"Kami bekerja sama dengan industri jasa keuangan dan pemerintah dan asosiasi masyarakat, sehingga bisa dengan cepat masuk ke jantung masyarakat yang membutuhkan pemahaman dan produk jasa keuangan," kata Wimboh.
"Dalam hal peningkatan akses keuangan kami juga berikan prioritas tinggi pada masyarakat yang sulit mendapatkan service jasa keuangan dengan menyediakan pembiayaan yang sangat murah seperti bank waqaf mikro," jelasnya.
Wimboh memahami, tantangan yang akan dihadapi OJK ke depan cukup besar. Namun, dia berharap sinergi antar pemangku kepentingan bisa terus membawa OJK sebagai institusi yang kredibel di mata masyarakat.
"Tantangan masih besar, masih dinamis. Tapi apapun tantangannya, kami harapkan dengan bersatu dan bersinergi, itu tidak akan sulit bagi kita," tegas Wimboh.
(ray) Next Article OJK: 2018, Likuiditas Ketat Namun Tetap Terjaga
Meskipun baru seumur jagung, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menilai bahwa OJK bukan lagi seorang anak 'kecil', melainkan telah sampai pada usia yang masuk pada tahap kedewasaan.
"Meskipun umurya baru 7 tahun, tapi ini sudah akil baligh," kata Wimboh di sela-sela perayaan HUT OJK ke-7 di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (25/11/2018).
Wimboh mengaku belum cukup puas dengan capaian yang diraih OJK dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai upaya harus terus dilakukan, yang lebih banyak ditekankan kepada perlindungan kepada pelaku industri jasa keuangan.
"Kami bekerja sama dengan industri jasa keuangan dan pemerintah dan asosiasi masyarakat, sehingga bisa dengan cepat masuk ke jantung masyarakat yang membutuhkan pemahaman dan produk jasa keuangan," kata Wimboh.
"Dalam hal peningkatan akses keuangan kami juga berikan prioritas tinggi pada masyarakat yang sulit mendapatkan service jasa keuangan dengan menyediakan pembiayaan yang sangat murah seperti bank waqaf mikro," jelasnya.
Wimboh memahami, tantangan yang akan dihadapi OJK ke depan cukup besar. Namun, dia berharap sinergi antar pemangku kepentingan bisa terus membawa OJK sebagai institusi yang kredibel di mata masyarakat.
"Tantangan masih besar, masih dinamis. Tapi apapun tantangannya, kami harapkan dengan bersatu dan bersinergi, itu tidak akan sulit bagi kita," tegas Wimboh.
(ray) Next Article OJK: 2018, Likuiditas Ketat Namun Tetap Terjaga
Most Popular