
Harga Batu Bara Turun, PTBA Lakukan Efisiensi
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
22 November 2018 12:19

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga batu bara dunia terus terusan merosot dalam 6 bulan terakhir. Pada pagi ini, harga komoditas ini bahkan melorot di bawah US$ 100 per ton. Tepatnya berada di level US$ 97,75 per metrik ton.
Untuk menyiasati kondisi tersebut, DIrektur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA)Â Arviyan Arifin menuturkan, pihaknya akan terus melakukan efisiensi dan memperbanyak produksi batu bara kalori tinggi.
Harga saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) koreksi 1,15% ke level Rp 4.300 per saham. PTBA telah ditransaksikan sebanyak 2.746 kali dengan volume 9 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 39 miliar.
"Efisiensinya, seperti melakukan cara menambang yang efisien dengan stripping ratio (SR) dan jarak angkut tanah yang lebih efisien," ujar Arviyan kepada CNBC Indonesia saat dihubungi, Kamis (22/11/2018).
Adapun, penurunan harga batu bara ini, menurut Arviyan tidak membuat perusahaan lantas melakukan revisi target pendapatan dan laba yang dapat dibukukan tahun ini, karena hal tersebut sudah sesuai dengan perhitungan perusahaan.
Adapun, sebelumnya, terkait penurunan harga batu bara ini, PT Adaro Energy Tbk (ADRO)Â menilai fluktuasi harga batu bara tidak bisa diprediksi oleh perusahaan
"Yang biasa kami lakukan adalah terus menjalankan efisiensi dan keunggulan operasional di seluruh rantai bisnis Adaro sehingga bisa menghasilkan kinerja operasional yang solid," ujar Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira, Kamis (22/11/2018).
Sementara masih memantau pergerakan harga batu bara, Adaro sendiri belum memutuskan langkah terkait produksi atau kinerja tahun depan. Namun dipastikan untuk tahun ini, perusahaan masih berpatokan pada target dan rencana yang ditetapkan.
"Sampai saat ini masih sesuai dengan panduan, untuk tahun depan akan diumumkan di awal tahun 2019," pungkasnya.
(gus) Next Article Produksi Batu Bara PTBA H1 2021 13 Juta Ton, Naik 10,6%
Untuk menyiasati kondisi tersebut, DIrektur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA)Â Arviyan Arifin menuturkan, pihaknya akan terus melakukan efisiensi dan memperbanyak produksi batu bara kalori tinggi.
Harga saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) koreksi 1,15% ke level Rp 4.300 per saham. PTBA telah ditransaksikan sebanyak 2.746 kali dengan volume 9 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 39 miliar.
"Efisiensinya, seperti melakukan cara menambang yang efisien dengan stripping ratio (SR) dan jarak angkut tanah yang lebih efisien," ujar Arviyan kepada CNBC Indonesia saat dihubungi, Kamis (22/11/2018).
Adapun, penurunan harga batu bara ini, menurut Arviyan tidak membuat perusahaan lantas melakukan revisi target pendapatan dan laba yang dapat dibukukan tahun ini, karena hal tersebut sudah sesuai dengan perhitungan perusahaan.
Adapun, sebelumnya, terkait penurunan harga batu bara ini, PT Adaro Energy Tbk (ADRO)Â menilai fluktuasi harga batu bara tidak bisa diprediksi oleh perusahaan
"Yang biasa kami lakukan adalah terus menjalankan efisiensi dan keunggulan operasional di seluruh rantai bisnis Adaro sehingga bisa menghasilkan kinerja operasional yang solid," ujar Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira, Kamis (22/11/2018).
Sementara masih memantau pergerakan harga batu bara, Adaro sendiri belum memutuskan langkah terkait produksi atau kinerja tahun depan. Namun dipastikan untuk tahun ini, perusahaan masih berpatokan pada target dan rencana yang ditetapkan.
"Sampai saat ini masih sesuai dengan panduan, untuk tahun depan akan diumumkan di awal tahun 2019," pungkasnya.
(gus) Next Article Produksi Batu Bara PTBA H1 2021 13 Juta Ton, Naik 10,6%
Most Popular