
Rupiah Menguat 5 Hari Beruntun, BI Tidak Intervensi?
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 November 2018 12:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) sebagai garda terdepan penjaga stabilitas buka suara mengenai pergerakan nilai tukar rupiah yang menunjukkan keperkasaannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, pergerakan rupiah dalam beberapa hari terakhir menunujukkan bekerjanya mekanisme pasar, yang membuktikan kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia.
"Kalau dilihat tadi pagi rupiah dibuka sekitar Rp 14.620/US$, sangat baik sangat positif. Indikatornya bagaimana investor asing melihat confidence kepada Indonesia adalah aliran modal masuk," kata Dody, Rabu (21/11/2018).
"BI akan terus ada di pasar, kami akan terus jaga rupiah paling tidak rupiah bergerak karena prinsip mekanisme pasar yang tetap dilakukan. BI tidak akan mengarah kepada suatu level, tapi menjaga rupiah sesuai fundamentalnya," tegasnya.
Berdasarkan catatan bank sentral, secara month-to-date (mtd) sejak awal bulan ini sampai 12 November 2018, aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia baik dari saham maupun SBN mencapai Rp 25 triliun.
"Jadi artinya, sudah ada confidence yang terbentuk. Banyak faktor yang membentuk ini, karena Indonesia tidak sendirian. Kondisi eksternalnya mengarah ke positif," katanya.
Dody menegaskan, bank sentral akan terus berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, sesuai fundamentalnya. BI tidak akan membiarkan rupiah terseret arus ketidakpastian ekonomi global yang terjadi.
"Tetap mekanisme pasar yang di kedepankan. Kami tetap menjaga stabilitas," kata Dody.
Sebagai informasi, rupiah yang awalnya dilibas dengan mudah oleh dolar AS ternyata mampu melawan balik. Rupiah saat ini masih melemah, namun depresiasinya semakin tipis.
Pelemahan rupiah seiring perjalanan perdagangan sempat mencapai 0,24%. Namun, pelemahan rupiah tergerus menjadi 0,03%. Pada pukul 11:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.590/US$.
(roy/roy) Next Article Rupiah Sulit Menuju Level 13.500. Jadi BI Harus Apa?
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, pergerakan rupiah dalam beberapa hari terakhir menunujukkan bekerjanya mekanisme pasar, yang membuktikan kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia.
Berdasarkan catatan bank sentral, secara month-to-date (mtd) sejak awal bulan ini sampai 12 November 2018, aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia baik dari saham maupun SBN mencapai Rp 25 triliun.
"Jadi artinya, sudah ada confidence yang terbentuk. Banyak faktor yang membentuk ini, karena Indonesia tidak sendirian. Kondisi eksternalnya mengarah ke positif," katanya.
Dody menegaskan, bank sentral akan terus berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, sesuai fundamentalnya. BI tidak akan membiarkan rupiah terseret arus ketidakpastian ekonomi global yang terjadi.
"Tetap mekanisme pasar yang di kedepankan. Kami tetap menjaga stabilitas," kata Dody.
Sebagai informasi, rupiah yang awalnya dilibas dengan mudah oleh dolar AS ternyata mampu melawan balik. Rupiah saat ini masih melemah, namun depresiasinya semakin tipis.
Pelemahan rupiah seiring perjalanan perdagangan sempat mencapai 0,24%. Namun, pelemahan rupiah tergerus menjadi 0,03%. Pada pukul 11:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.590/US$.
(roy/roy) Next Article Rupiah Sulit Menuju Level 13.500. Jadi BI Harus Apa?
Most Popular