
BI & Pemerintah Berlomba Agresif, IHSG Melesat 1,44%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
16 November 2018 12:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka menguat 0,33%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi 1 dengan penguatan sebesar 1,44% ke level 6.041,26.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 4,54 triliun dengan volume sebanyak 5,77 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 251.679 kali.
Penguatan IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga menghijau hingga siang hari: indeks Shanghai naik 0,71%, indeks Hang Seng naik 0,33%, indeks Strait Times 0,9%, dan indeks Kospi 0,33%.
Rilis data ekonomi dari kawasan regional yang positif membuat bursa saham Benua Kuning mampu menguat. Kemarin (15/11/2018), realisasi investasi riil asing di China hingga Oktober 2018 diumumkan tumbuh sebesar 3,3% YoY, mengalahkan capaian periode sebelumnya yang sebesar 2,9% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics.
Kemudian pada hari ini, ekspor non-minyak Singapura periode Oktober 2018 diumumkan tumbuh sebesar 8,3% YoY, jauh mengalahkan konsensus yang sebesar 1% YoY.
Di sisi lain, perkembangan mengenai perang dagang AS-China cukup mengkhawatirkan. Financial Times sempat menyebut bahwa Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer telah bertemu dengan para pengusaha dan berjanji untuk menunda pengenaan bea masuk baru kepada China untuk sementara.
Namun, kantor Perwakilan Dagang AS kemudian mengeluarkan pernyataan yang menyanggah kabar tersebut.
"Tidak ada kehadiran beliau di hadapan para pengusaha dan menyatakan bahwa pengenaan bea masuk ditunda. Kerangka bea masuk masih sesuai dengan rencana. Laporan yang menyebutkan sebaliknya adalah tidak benar," tegas pernyataan tersebut.
Sebagai informasi, pada September 2018 AS resmi mengenakan bea masuk 10% atas importasi produk asal China senilai US$ 200 miliar. Presiden AS Donald Trump kemudian mengancam akan mengenakan bea masuk baru lainnya yang menyasar importasi produk China senilai US$ 267 miliar.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 4,54 triliun dengan volume sebanyak 5,77 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 251.679 kali.
Penguatan IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga menghijau hingga siang hari: indeks Shanghai naik 0,71%, indeks Hang Seng naik 0,33%, indeks Strait Times 0,9%, dan indeks Kospi 0,33%.
Kemudian pada hari ini, ekspor non-minyak Singapura periode Oktober 2018 diumumkan tumbuh sebesar 8,3% YoY, jauh mengalahkan konsensus yang sebesar 1% YoY.
Di sisi lain, perkembangan mengenai perang dagang AS-China cukup mengkhawatirkan. Financial Times sempat menyebut bahwa Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer telah bertemu dengan para pengusaha dan berjanji untuk menunda pengenaan bea masuk baru kepada China untuk sementara.
Namun, kantor Perwakilan Dagang AS kemudian mengeluarkan pernyataan yang menyanggah kabar tersebut.
"Tidak ada kehadiran beliau di hadapan para pengusaha dan menyatakan bahwa pengenaan bea masuk ditunda. Kerangka bea masuk masih sesuai dengan rencana. Laporan yang menyebutkan sebaliknya adalah tidak benar," tegas pernyataan tersebut.
Sebagai informasi, pada September 2018 AS resmi mengenakan bea masuk 10% atas importasi produk asal China senilai US$ 200 miliar. Presiden AS Donald Trump kemudian mengancam akan mengenakan bea masuk baru lainnya yang menyasar importasi produk China senilai US$ 267 miliar.
Next Page
Saham Bank BUKU IV Motori Penguatan IHSG
Pages
Most Popular