Luar Biasa! Saham Garuda Meroket 25% Usai Ambil Sriwijaya Air

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
15 November 2018 14:15
Harga saham GIAA hari ini tampaknya terus mendapatkan apresiasi dari pelaku pasar setelah mengumumkan pengambilalihan Sriwijaya Air.
Foto: Pesawat Airbus A330-300 Garuda Indonesia seperti yang terlihat sebelum mendarat di bandara Soekarno Hatta di Jakarta, Indonesia, 18 Desember 2017. REUTERS / Beawiharta / File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan harga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tak tertahan setelah kabar pengambilalihan Sriwijaya Air mencuat.

Pada awal perdagangan sesi II, harga saham GIAA melesat menyentuh level batas auto rejection atas atau naik 25% ke level Rp 250/saham. Volume perdagangan mencapai 83,86 juta saham senilai Rp 19,56 miliar.

Harga saham GIAA hari ini tampaknya terus mendapatkan apresiasi dari pelaku pasar setelah mengumumkan pengambilalihan Sriwijaya Air.

Kemarin, Garuda Indonesia melalui anak usaha PT Citilink Indonesia, mengambil alih pengelolaan operasional Sriwijaya Air Group yang terdiri dari maskapai Sriwijaya dan NAM Air.

Rencana tersebut direalisasikan dalam bentuk Kerjasama Operasi (KSO) yang dilakukan Citilink dan Sriwijaya Group. Adapun KSO tersebut ditandatangani pada 9 November 2018.

Nantinya, keseluruhan operasional Sriwijaya Group termasuk finansial akan berada di bawah pengelolaan dari KSO tersebut.

"Kerjasama operasi ini ditujukan untuk membantu Sriwijaya Air group memperbaiki kinerja operasi dan kinerja keuangan termasuk membantu Sriwijaya Air dalam memenuhi komitmen - komitmen atau kewajiban mereka terhadap pihak ketiga yang diantaranya ada pada lingkungan Garuda Indonesia Group," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara melalui siaran pers, Rabu (14/11/2018).

Ari mengatakan Citilink akan mampu memperluas segmen pasar, jaringan, kapasitas dan kapabilitasnya, serta mempercepat restrukturisasi penyelesaiaan kewajiban Sriwijaya Group.

Langkah ini merupakan langkah strategis sehingga secara langsung membantu sinergi Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Group dalam mengelola pangsa pasar penumpang angkutan udara hingga 51%, jelas Ari.

"Kami berharap dengan KSO yang akan dikelola oleh Citilink ini dapat membantu pemulihan Sriwijaya Air Group ditengah persaingan industri penerbangan yang semakin kompetitif. Kami yakin Garuda Indonesia Group mempunyai kapabilitas yang sangat baik dalam mengelola bisnis Airline, "ujar Direktur Utama PT Sriwijaya Air, Chandra Lie.
(hps/ray) Next Article Ketularan Garuda, Saham GMFI Ikut Terbang 8,41%

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular