Soal Dagang: Lawan China RI Kalah Lawan AS Masih Juara

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
15 November 2018 14:02
BPS menunjukkan sepanjang Januari-Oktober 2018 Indonesia mencatatkan defisit neraca perdagangan terdalam dengan China
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sepanjang Januari-Oktober 2018 Indonesia mencatatkan defisit neraca perdagangan terdalam dengan China, mencapai US$ 15,93 miliar, naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 11,05 miliar.

Pada kuartal I-2018, defisit Indonesia terhadap China tercatat senilai US$ 3,82 miliar.

Nilai ini naik menjadi US$ 4,44 miliar di kuartal II-2018 dan terus membengkak menjadi US$ 5,69 miliar di kuartal III-2018. Demikian dikutip dari data Neraca Dagang Oktober 2018, Kamis (15/11/2018).

Soal Dagang: Lawan China RI Kalah Lawan AS Masih JuaraFoto: Kepala BPS Suhariyanto memberi keterangan pers terkait ekspor dan impor serta upah pekerja/buruh Oktober 2018 di Gedung 3, Kantor Pusat BPS. Jakarta, Kamis (15/11).


Di Oktober sendiri, defisit perdagangan dengan China tercatat senilai US$ 1,96 miliar.

Sebaliknya, sepanjang tahun ini Indonesia masih menikmati surplus perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) senilai US$ 7,11 miliar, walaupun nilai ini masih lebih rendah dibandingkan Januari-Oktober tahun lalu yang mencapai US$ 7,9 miliar.

Pada kuartal I tahun ini, surplus RI terhadap AS tercatat senilai US$ 2,28 miliar. Nilai ini turun di kuartal II menjadi US$ 1,83 miliar namun kembali naik menjadi US$ 2,23 miliar di kuartal III.

Pada bulan lalu, surplus perdagangan dengan AS tercatat senilai US$ 768 juta.

(dru) Next Article Top! Neraca Dagang Februari 2019 Surplus US$ 330 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular