
Naik Hampir 1% di Kurs Acuan, Rupiah Juara Asia di Pasar Spot
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 November 2018 10:42

Perkembangan dari China lagi-lagi memberi suntikan adrenalin bagi rupiah. Kemarin, sentimen positif dari China sangat ampuh membawa rupiah menguat setelah nyaris seharian terjebak di zona merah.
Pagi ini, data-data ekonomi teranyar di Negeri Tirai Bambu membawa sentimen positif. Investasi tetap Januari-Oktober 2018 tercatat tumbuh 5,7% year-on-year (YoY), lebih baik ketimbang konsensus pasar yang memperkirakan pertumbuhan di 5,5%.
Kemudian produksi industri pada Oktober tumbuh 5,9% YoY. Juga lebih baik dibandingkan konsensus pasar yaitu 5,7%.
Hanya saja pertumbuhan ritel pada Oktober tercatat tumbuh 8,6%. Di bawah konsensus pasar yang memperkirakan 9,1%.
Data-data ini memang variatif, tetapi cenderung positif. Sepertinya komitmen pemerintah China untuk mendorong dunia usaha sudah membuahkan hasil, terlihat dari investasi tetap dan produksi industri yang tumbuh mengesankan.
Pemerintahan Presiden Xi Jinping memberikan izin kepada 45 proyek investasi bernilai 437,4 triliun yuan pada kuartal III-2018. Jumlah ini mencapai 1/3 dari total nilai investasi yang disetujui sepanjang 2018.
Pemerintah juga menggenjot belanja negara sebagai stimulus bagi sektor swasta. Biasanya memang saat pemerintah agresif, dunia usaha akan ikut termotivasi. Pada Oktober 2018, belanja pemerintah China tumbuh 8,2% YoY dan berperan dalam ekspansi usaha sektor privat.
China adalah perekonomian terbesar di Asia. Oleh karena itu, positifnya kinerja ekonomi China akan merambat ke negara-negara tetangganya termasuk Indonesia. Ini menjadi alasan kuat bagi investor untuk masuk ke pasar keuanga Tanah Air.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pagi ini, data-data ekonomi teranyar di Negeri Tirai Bambu membawa sentimen positif. Investasi tetap Januari-Oktober 2018 tercatat tumbuh 5,7% year-on-year (YoY), lebih baik ketimbang konsensus pasar yang memperkirakan pertumbuhan di 5,5%.
Kemudian produksi industri pada Oktober tumbuh 5,9% YoY. Juga lebih baik dibandingkan konsensus pasar yaitu 5,7%.
Data-data ini memang variatif, tetapi cenderung positif. Sepertinya komitmen pemerintah China untuk mendorong dunia usaha sudah membuahkan hasil, terlihat dari investasi tetap dan produksi industri yang tumbuh mengesankan.
Pemerintahan Presiden Xi Jinping memberikan izin kepada 45 proyek investasi bernilai 437,4 triliun yuan pada kuartal III-2018. Jumlah ini mencapai 1/3 dari total nilai investasi yang disetujui sepanjang 2018.
Pemerintah juga menggenjot belanja negara sebagai stimulus bagi sektor swasta. Biasanya memang saat pemerintah agresif, dunia usaha akan ikut termotivasi. Pada Oktober 2018, belanja pemerintah China tumbuh 8,2% YoY dan berperan dalam ekspansi usaha sektor privat.
China adalah perekonomian terbesar di Asia. Oleh karena itu, positifnya kinerja ekonomi China akan merambat ke negara-negara tetangganya termasuk Indonesia. Ini menjadi alasan kuat bagi investor untuk masuk ke pasar keuanga Tanah Air.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Next Page
Brexit Mulus, Dolar AS Ditinggalkan
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular