Lanjutkan Penguatan, Rupiah Runner-up Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 November 2018 08:33
Dolar AS Sepi Peminat
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia)
Dolar AS memang masih tertekan, dan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh rupiah dkk di Asia. Pada pukul 08:18 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,26%. 

Risk appetite pasar memang sedang tinggi sehingga instrumen investasi aman (safe haven) seperti dolar AS atau yen Jepang kurang diminati. Pertama, aura damai dagang AS-China semakin terasa. 

Diawali dengan pidato Perdana Menteri China Li Keqiang di KTT ASEAN di Singapura kemarin. Li menegaskan Beijing bersedia untuk berdiskusi dengan negara-negara Asia Tenggara mengenai isu perbatasan Laut China Selatan. Pedoman (code of conduct) mengenai Laut China Selatan diharapkan selesai dalam 3 tahun.  

Tidak hanya itu, Li juga menargetkan perundingan pembentukan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) akan rampung tahun depan. Dengan penyelesaian isu Laut China Selatan plus kelahiran RCEP, maka arus perdagangan ASEAN-China diharapkan semakin lancar. Indonesia pun akan menikmati berkahnya, karena bisa meningkatkan kinerja ekspor.  

Kemudian disambung rencana kunjungan Wakil PM China Liu He ke Washington. South China Morning Post melaporkan, kedatangan Liu adalah untuk mematangkan rencana dialog Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 akhir bulan ini.


Pelaku pasar menaruh harapan besar kepada pertemuan Washington-Beijing. Bahkan doa investor adalah hasil pembicaraan ini begitu positif hingga membuat Trump dan Xi mencabut seluruh bea masuk yang sudah diterapkan. Jika itu terjadi, maka perang dagang resmi berakhir.  

Kedua, ada perkembangan positif terkait pembahasan perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit). Pada Rabu waktu setempat, Perdana Menteri Inggris Theresa May akan menggelar rapat kabinet untuk membahas poin-poin kesepakatan Brexit.  

Jika sudah ada kesepakatan di London, hasilnya akan dibawa ke Brussel dan dibahas dalam rapat pada 25 November. Apabila disetujui, Uni Eropa akan mengesahkan kesepakatan ini dan Inggris pun bisa resmi berpisah secara baik-baik. 

Harapan ini membuat investor kembali bergairah. Tidak ada lagi istilah bermain aman, sehingga dolar AS pun semakin ditinggalkan. Apabila pelemahan dolar AS berlanjut, maka rupiah akan mendapat dorongan untuk kembali menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular