Permintaan Lelang Obligasi Diprediksi Mencapai Rp 15 T

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
13 November 2018 14:02
Angka itu masih mencakup permintaan lelang SBSN terakhir Rp 11,3 triliun pada 30 Oktober dan rerata permintaan lelang SBSN sejak awal tahun Rp 12,75 triliun.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan dalam lelang surat berharga syariah negara (SBSN/sukuk negara) hari ini diprediksi mencapai Rp 8 triliun-Rp 15 triliun. 

Head of Fixed Income Research PT MNC Sekuritas I Made Adi Saputra dalam risetnya memproyeksikan nilai permintaan akan berkisar pada Rp 8 triliun-Rp 15 triliun, sedangkan Analis Fixed Income PT Mandiri Sekuritas Yudistira Yudadisastra dan Handy Yunianto dalam risetnya memprediksi Rp 9 triliun-Rp14 triliun. 

Angka itu masih mencakup permintaan lelang SBSN terakhir Rp 11,3 triliun pada 30 Oktober dan rerata permintaan lelang SBSN sejak awal tahun Rp 12,75 triliun. 

Dalam lelang 30 Oktober, jumlah efek utang syariah pemerintah yang diterbitkan Rp 5,62 triliun, sedangkan rerata sejak awal tahun menunjukkan angka Rp 5,8 triliun. 

"Jumlah penawaran terbesar masih akan didapati pada Surat Perbendaharaan Negara Syariah serta pada PBS014," ujar Adi dalam risetnya hari ini (13/11/18).   

Seri SBNMandiri SekuritasMNC Sekuritas
SPN-S010520196.67% (6.625% - 6.719%)6.562% - 6.656%
SPN-S010820196.98% (6.938% - 7.031%)6.781% - 6.875%
PBS0147.98% (7.938% - 8.031%)7.875% -7.968%
PBS0198.45% (8.406% - 8.5%)8.4% - 8.5%
PBS0178.98% (8.938% - 9.031%)8.843% - 8.937%
PBS0129.45% (9.406% - 9.5%)9.406% - 9.5%
PermintaanRp 9 triliun-Rp 14 triliunRp 8 triliun-Rp 15 triliun
Sumber: Diolah 

Lelang akan dibuka pada 10.00 dan ditutup pada 12.00. Hasil lelang akan diumumkan sore ini dan setelmen akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 15 November 2018.  

Adi mencatat target penerbitan kotor (gross) tahun ini Rp 846,4 triliun di mana hingga kuartal III-2018 pemerintah telah meraup dana senilai Rp 451,75 triliun total lelang.  

Pada kuartal IV-2018, lanjutnya, pemerintah mentargetkan penerbitan SBN senilai Rp142,72 triliun dari enam kali lelang obligasi negara konvensional dan enam kali lelang SBSN.

Dia memprediksi pemerintah dapat meniadakan lelang Desember jika hasil lelang yang dilaksanakan sudah memenuhi target, terutama dengan melihat pada defisit anggaran yang tidak sebesar prediksi awal pemerintah. 

"Akibatnya, investor dapat memburu SBN di pasar sekunder karena tidak ada lagi pasar primer setelah November hingga awal tahun depan, dan menyebabkan pasar obligasi menguat serta bullish."  

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Lagi! Minat Investor di Lelang Sukuk Melonjak dan Cetak Rekor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular