
Rupiah Menuju 3 Hari Beruntun Terlemah di Asia?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 November 2018 09:41

Namun rupiah belum mampu memanfaatkan peluang ini. Kemungkinan investor masih dihantui data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang jeblok pada kuartal III-2018.
Rilis data terdekat dalam waktu dekat adalah neraca perdagangan dan pengumuman suku bunga acuan, keduanya diumumkan pada 15 November. Konsensus sementara yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2018 mencatat surplus tipis US$ 167,5 juta. Sementara BI diperkirakan masih menahan 7 Day Reverse Repo Rate di 5,75%.
Apabila neraca perdagangan kembali mencetak surplus, maka bisa menjadi sentimen positif bagi rupiah. Akan ada persepsi bahwa pasokan valas dari perdagangan cukup memadai, sehingga rupiah punya alasan untuk menguat.
Namun sebelum data itu dirilis, sepertinya rupiah harus bersabar. Sebab data NPI, khususnya transaksi berjalan (current account), sepertinya masih akan membebani langkah mata uang Tanah Air.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Rilis data terdekat dalam waktu dekat adalah neraca perdagangan dan pengumuman suku bunga acuan, keduanya diumumkan pada 15 November. Konsensus sementara yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2018 mencatat surplus tipis US$ 167,5 juta. Sementara BI diperkirakan masih menahan 7 Day Reverse Repo Rate di 5,75%.
Apabila neraca perdagangan kembali mencetak surplus, maka bisa menjadi sentimen positif bagi rupiah. Akan ada persepsi bahwa pasokan valas dari perdagangan cukup memadai, sehingga rupiah punya alasan untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular