
BI Buka Lelang DNDF Pertama Kali, Target US$ 100 Juta
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
12 November 2018 17:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) untuk pertama kalinya membuka kelangĀ Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) untuk menjaga tingkat kepercayaan investor terhadap kondisi nilai tukar rupiah.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengemukakan, bank sentral telah membuka lelang sejak 15:30 WIB sampai dengan 16:00 WIB, Senin (12/11/2018), di mana bid yang masuk mencapai US$ 149 juta.
"Untuk meningkatkan market liquidity transaksi DNDF dan menjaga market confidence terhadap rupiah, BI membuka lelang dengan target US$ 100 juta," kata Nanang kepada CNBC Indonesia.
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu. Pasar NDF belum ada di Indonesia.
Selama ini, pasar DNDF hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
BI pun kemudian membentuk pasar DNDF. Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu lalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing.
"Ini lelang perdana sebagai komitmen BI untuk meningkatkan likuiditas pasar DNDF dan menjaga confidence terhadap rupiah," jelas Nanang.
"Meskipun memakai nilai nominal US$ 100 juta, tapi BI tidak mengelurkan cadangan devisa karena yang diperhitungkan selisih rupiah antara kurs DNDF BI dan bank yang menang lelang versus JISDOR pada saat fixing yaitu 2 hari sebelum tanggal setelemen," katanya.
Adapun kurs DNDF yang dimenangkan berada di Rp 14.882/US$.
Pada Senin (12/11/2018) pukul 16:00 WIB, US$1 ditutup pada Rp 14.810 di pasar spot. Rupiah melemah 0,89% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
(dru) Next Article Andaikan Pasar Buka Hari Ini, Rupiah Kayanya Bakal Perkasa
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengemukakan, bank sentral telah membuka lelang sejak 15:30 WIB sampai dengan 16:00 WIB, Senin (12/11/2018), di mana bid yang masuk mencapai US$ 149 juta.
"Untuk meningkatkan market liquidity transaksi DNDF dan menjaga market confidence terhadap rupiah, BI membuka lelang dengan target US$ 100 juta," kata Nanang kepada CNBC Indonesia.
Selama ini, pasar DNDF hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
BI pun kemudian membentuk pasar DNDF. Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu lalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing.
"Ini lelang perdana sebagai komitmen BI untuk meningkatkan likuiditas pasar DNDF dan menjaga confidence terhadap rupiah," jelas Nanang.
"Meskipun memakai nilai nominal US$ 100 juta, tapi BI tidak mengelurkan cadangan devisa karena yang diperhitungkan selisih rupiah antara kurs DNDF BI dan bank yang menang lelang versus JISDOR pada saat fixing yaitu 2 hari sebelum tanggal setelemen," katanya.
Adapun kurs DNDF yang dimenangkan berada di Rp 14.882/US$.
Pada Senin (12/11/2018) pukul 16:00 WIB, US$1 ditutup pada Rp 14.810 di pasar spot. Rupiah melemah 0,89% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
(dru) Next Article Andaikan Pasar Buka Hari Ini, Rupiah Kayanya Bakal Perkasa
Most Popular