
Tarik Napas Panjang, Rilis CAD Besok Bisa Bikin Sport Jantung
Herdaru Purnomo & Iswari Anggit & Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
08 November 2018 14:22

Kalangan analis saat berbincang dengan CNBC Indonesia memperkirakan, defisit transaksi berjalan pada kuartal III-2018 berada di rentang 3,3% - 3,5% dari PDB.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengemukakan defisit ndari neraca migas masih menjadi beban yang membuat defisit transaksi berjalan kuartal III-2018 melebar cukup dalam.
"Defisit neraca migas cenderung besar. Ditambah dengan defisit dari pendapatan bunga karena ada pembayaran bunga utang," kata Josua kepada CNBC Indonesia.
Josua memperkirakan, defisit transaksi berjalan pada kuartal III-2018 berada di rentang 3,3% - 3,5% dari PDB. Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Central Asia David Sumual pun memiliki proyeksi yang sama.
"Perkiraan masih 3,3% dari PDB. Tapi kalau dilihat di kuartal IV-2018, cenderung akan turun," kata David.
Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro memperkirakan defisit transaksi berjalan kuartal III-2018 bisa berada di 3,3% dari PDB. CAD, sedikit terbantu dari arus modal asing yang masuk.
Satria menyebut, data defisit transaksi berjalan pada kuartal III-2018 sudah di price-in oleh pasar. Maka dari itu, dampaknya tidak akan terlalu besar terutama terhadap pergerakan nilai tukar.
"Sentimennya sudah di price in," jelas Satria.
"Forecast-nya US$ 8,7 miliar atau 3,3% dari PDB," imbuh Satria.
(dru)
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengemukakan defisit ndari neraca migas masih menjadi beban yang membuat defisit transaksi berjalan kuartal III-2018 melebar cukup dalam.
"Defisit neraca migas cenderung besar. Ditambah dengan defisit dari pendapatan bunga karena ada pembayaran bunga utang," kata Josua kepada CNBC Indonesia.
"Perkiraan masih 3,3% dari PDB. Tapi kalau dilihat di kuartal IV-2018, cenderung akan turun," kata David.
Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro memperkirakan defisit transaksi berjalan kuartal III-2018 bisa berada di 3,3% dari PDB. CAD, sedikit terbantu dari arus modal asing yang masuk.
Satria menyebut, data defisit transaksi berjalan pada kuartal III-2018 sudah di price-in oleh pasar. Maka dari itu, dampaknya tidak akan terlalu besar terutama terhadap pergerakan nilai tukar.
"Sentimennya sudah di price in," jelas Satria.
"Forecast-nya US$ 8,7 miliar atau 3,3% dari PDB," imbuh Satria.
(dru)
Pages
Most Popular