Rupiah Menguat ke Rp 14.575/US$, BI Sebut Masih Undervalued

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
07 November 2018 17:06
Pada hari ini, Rabu (7/11/2018), rupiah dibuka di Rp 14.770/US$, dan ditutup di level Rp 14.575/US$.
Foto: Seorang karyawan menghitung uang kertas Rupiah di kantor penukaran mata uang di Jakarta, Indonesia 23 Oktober 2018. Gambar diambil 23 Oktober 2018. REUTERS / Beawiharta
Jakarta, CNBC IndonesiaNilai tukar rupiah kembali membuat dolar Amerika Serikat (AS) bertekuk lutut. Ini menjadi kali kedua dalam dua hari perdagangan, green back digilas habis.

Pada pembukaan perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah berada di Rp 14.950/US$, dan ditutup di level Rp 14.800/US$. Sepanjang hari, mata uang Garuda menguat 1,17% dan menjadi raja di Asia.

 Rupiah pada hari ini menguat 1,52%, dan kembali mengukuhkan diri sebagai Raja di kawasan.

Meski demikian, Bank Indonesia (BI) melihat bahwa level nilai tukar rupiah saat ini masih jauh dari level yang seharusya (undervalued). Maka dari itu, BI akan membiarkan rupiah menguat sesuai mekanisme pasar.

"Masih [undervalued]," ungkap Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Rabu (7/11/2018).

BI masih melihat penguatan rupiah yang secara drastis masih dalam batas wajar. Pasalnya, sepanjang 2018 mata uang Garuda benar-benar digilas habis oleh greenback.

"Rupiah selama 2018 sudah kena hit terlalu tajam sehinggga sudah seharusnya kalau pulih menguat tajam," katanya.

Lantas, apakah rupiah akan kembali menguat pada perdagangan besok? 

"Kita tunggu pengumuman akhir hasil voting pemilu sela di AS," kata Nanang.


(roy) Next Article Rupiah Nyaris Rp 15.000/US$, DPR Minta Gubernur BI Bergerak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular