BI: Sudah Seharusnya Rupiah Menguat Tajam

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
07 November 2018 16:59
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat signifikan dalam beberapa hari terakhir. Rupiah yang sempat ada di level Rp 15.200/US$, sekarang sudah ada jauh di bawah level tersebut.

Pada pembukaan perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah berada di Rp 14.950/US$, dan ditutup di level Rp 14.800/US$. Sepanjang hari, mata uang Garuda menguat 1,17% dan menjadi raja di Asia.


Pada hari ini, Rabu (7/11/2018), rupiah dibuka di Rp 14.770/US$ dan ditutup di level Rp 14.575/US$. Rupiah pada hari ini menguat 1,52%, dan kembali mengukuhkan diri sebagai juara di kawasan.

Melihat pergerakan rupiah yang cukup beringas, Bank Indonesia (BI) sebagai penjaga stabilitas nilai tukar menegaskan akan membiarkan pergerakan nilai tukar bekerja sesuai dengan mekanisme pasar.

"Rupiah perlu diberikan ruang untuk menguat karena selama tahun 2018 telah (melemah) terlalu tajam," kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah kepada CNBC Indonesia, Rabu.

BI masih melihat penguatan rupiah yang secara drastis masih dalam batas wajar. Pasalnya, sepanjang 2018 mata uang Garuda benar-benar digilas habis oleh greenback.

"Rupiah selama 2018 sudah kena hit terlalu tajam sehinggga sudah seharusnya kalau pulih menguat tajam," katanya.

Meski demikian, Nanang menegaskan bank sentral tak serta merta berdiam diri. Komitmen BI sudah jelas bahwa akan terus memantau perkembangan nilai tukar rupiah.


"BI terus memonitor dan mewaspadai penguatan rupiah ini, namun tetap akan lebih memberikan ruang bagi bekerjanya mekanisme pasar," tegas Nanang.
(prm) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular