
Dua Kata Buat Rupiah: Luar Biasa!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 November 2018 16:36

Faktor lain yang ikut memberatkan langkah dolar AS adalah damai dagang AS-China. Wang Qishan, Wakil Presiden China, menegaskan bahwa Beijing siap berdiskusi dan bekerja dengan Washington untuk menyelesaikan friksi dagang.
“China dan AS tentu berharap ada peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan. China siap berunding dengan AS atas kesepakatan bersama untuk menyelesaikan berbagai isu di bidang tersebut. Sikap negatif dan kemarahan bukanlah cara yang baik untuk menyelesaikan masalah, tidak bisa juga dengan membatasi diri. Itu hanya memperparah turbulensi di pasar global,” papar Wang dalam pidato di Singapura, dikutip dari South China Morning Post
Kemudian harga minyak juga suportif terhadap rupiah. Pada pukul 16:33 WIB, harga minyak jenis brent masih turun 0,21% sementara light sweet terkoreksi 0,39%.
Koreksi harga minyak bisa menjadi sentimen positif bagi rupiah, karena bisa mengurangi beban di neraca migas. Defisit neraca migas kerap kali menjadi biang kerok di neraca perdagangan dan transaksi berjalan (current account).
Di dalam negeri, investor sepertinya berpersepsi cadangan devisa Oktober 2018 akan membaik. Ini merupakan kabar gembira karena cadangan devisa terus turun sejak Februari.
Artinya, tekanan terhadap rupiah sepertinya mulai berkurang sehingga Bank Indonesia (BI) tidak perlu lagi menggunakan cadangan devisa secara agresif. Rupiah yang mulai stabil memberi kepercayaan diri bagi investor untuk mengoleksi mata uang ini.
Data cadangan devisa akan diumumkan hari ini, kemungkinan besar setelah pasar ditutup. Namun investor sudah memperkirakan ada kabar gembira. Semoga kabar ini menjadi kenyataan sehingga rupiah semakin perkasa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
“China dan AS tentu berharap ada peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan. China siap berunding dengan AS atas kesepakatan bersama untuk menyelesaikan berbagai isu di bidang tersebut. Sikap negatif dan kemarahan bukanlah cara yang baik untuk menyelesaikan masalah, tidak bisa juga dengan membatasi diri. Itu hanya memperparah turbulensi di pasar global,” papar Wang dalam pidato di Singapura, dikutip dari South China Morning Post
Kemudian harga minyak juga suportif terhadap rupiah. Pada pukul 16:33 WIB, harga minyak jenis brent masih turun 0,21% sementara light sweet terkoreksi 0,39%.
Di dalam negeri, investor sepertinya berpersepsi cadangan devisa Oktober 2018 akan membaik. Ini merupakan kabar gembira karena cadangan devisa terus turun sejak Februari.
Artinya, tekanan terhadap rupiah sepertinya mulai berkurang sehingga Bank Indonesia (BI) tidak perlu lagi menggunakan cadangan devisa secara agresif. Rupiah yang mulai stabil memberi kepercayaan diri bagi investor untuk mengoleksi mata uang ini.
Data cadangan devisa akan diumumkan hari ini, kemungkinan besar setelah pasar ditutup. Namun investor sudah memperkirakan ada kabar gembira. Semoga kabar ini menjadi kenyataan sehingga rupiah semakin perkasa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular