Bos BI: Lihat Minggu Depan, Cadangan Devisa Akan Meningkat!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
01 November 2018 15:52
Posisi cadangan devisa Indonesia sejak awal tahun sampai September 2018 mengalami tren penurunan
Foto: Perry Warjiyo (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Posisi cadangan devisa Indonesia sejak awal tahun sampai September 2018 mengalami tren penurunan yang cukup drastis. Sejak awal tahun, cadangan devisa telah tergerus US$ 14,08 miliar.

Anjloknya cadangan devisa tak terhindarkan, akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang disebabkan ketidakpastian ekonomi global terutama yang bersumber dari normalisasi kebijakan moneter negeri Paman Sam.

Berikut posisi cadangan devisa sejak awal tahun :

* Januari 2018: US$ 131,98 miliar
* Februari 2018: US$ 128,05 miliar
* Maret 2018: US$ 126,003 miliar
* April 2018: US$ 124,862 miliar
* Mei 2018: US$ 122,914 miliar
* Juni 2018: US$ 119,8 miliar
* Juli 2018: US$ 118,3 miliar
* Agustus 2018: US$117,9 miliar
Bos BI: Lihat Minggu Depan, Cadangan Devisa Akan Meningkat!Foto: CNBC Indonesia


Terlepas dari hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo justru meyakini posisi cadangan devisa Oktober akan mengakhiri trend penurunan yang memang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

"Nanti kalian lihat, cadangan devisa minggu depan akan meningkat," kata Perry di kompleks Kementerian Keuangan, Kamis (1/11/2018).

Bank sentral tak memungkiri, tekanan terhadap nilai tukar selama dalam beberapa minggu terakhir masih relatif terjaga. Meskipun terjadi depresiasi 10%, namun rupiah masih lebih kuat dibandingkan mata uang negara-negara sebanding.

"Ini masih lebih rendah dari negara-negara sebanding seperti Brasil, Turki, dan India," kata mantan Deputi Gubernur BI itu.

Beberapa waktu lalu, BI masih cukup optimistis pasar keuangan Indonesia saat ini sudah cukup menarik minat investasi. Hal tersebut, tak lepas dari kenaikan bunga acuan yang diklaim menjadi salah satu faktornya.


(dru/dru) Next Article Cadangan Devisa Maret Anjlok US$ 9,4 M Jadi US$ 120 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular