Rupiah Makin Stabil, Ini Penjelasan BI

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
01 November 2018 09:14
Pada pembukaan pasar spot, US$ 1 sama dengan Rp 15.180 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,13%, dibandingkan posisi pada penutupan hari sebelumya.
Foto: REUTERS/Darren Whiteside/File Photo
Jakarta, CNBC IndonesiaNilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mulai bergerak stabil. Bahkan, apresiasi mata uang Garuda sepanjang hari kemarin kembali berlanjut hari ini, Kamis (1/11/2018).

Pada pembukaan pasar spot, US$ 1 sama dengan Rp 15.180 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,13%, dibandingkan posisi pada penutupan hari sebelumya.

Bank Indonesia (BI) pun buka suara mengenai kondisi nilai tukar rupiah yang relatif bergerak lebih stabil. Penguatan rupiah, sejalan dengan derasnya arus modal yang masuk ke pasar keuangan domestik.

"Arus modal selama Oktober 2018 mencapai Rp 17,5 triliun," kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Nanang Hendarsah kepada CNBC Indonesia.

"Di tengah rendahnya inflasi di Indonesia yang hanya di sekitar 3%, menjadikan yield secara real dari obligasi pemerintah mencapai 5,22% merupakan salah satu yang tertinggi dalam skala emerging market," katanya.

Selain itu, para investor asing pun mulai melakukan penjualan devisa secara foward yang mengindikasikan meredanya ekspektasi depresiasi rupiah. Belum lagi, ditambah dengan aksi pelepasan devisa para eksportir.

"Ini dapat mengimbangi pembelian devisa untuk impor antara bank cukup aktif namun dalam trading range yang sempit antara Rp 15.200/US$ - Rp 15.230/US$ sepanjang sesi perdagangan," kata Nanang merespons pergerakan rupiah kemarin.

Kondisi tersebut, membuat bank sentral hanya fokus memonitor pasar keuangan domestik, dengan memberikan ruang yang lebih bagi bekerjanya mekanisme pasar.

"Yang saat ini lebih likuid dan efisien," tutup penjelasan Nanang.


(roy) Next Article BI Optimistis Rupiah Bisa ke Rp 15.000/ US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular