
Cadangan Devisa Maret Anjlok US$ 9,4 M Jadi US$ 120 M
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 April 2020 10:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa per akhir Maret 2020 sebesar US$ 121 miliar. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu US$ 130,4 miliar.
"Posisi cadangan devisa tersebut setar30a dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai bahwa cadangan devisa saat ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah," sebut keterangan tertulis BI, Selasa (7/4/2020).
Penurunan cadangan devisa antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan keperluan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah kondisi yang di luar normal (extraordinary) karena kepanikan di pasar keuangan global dipicu pandemi COVID-19 secara cepat dan meluas ke seluruh dunia. Kepanikan pasar keuangan global dimaksud telah mendorong aliran modal keluar Indonesia dan meningkatkan tekanan rupiah khususnya pada minggu kedua dan ketigaMaret 2020.
"Dengan langkah stabilisasi dan penguatan bauran kebijakan Bank Indonesia, berkoordinasi erat dengan Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kondisi pasar berangsur-angsur pulih dan mekanisme pasar kembali berjalan sejak minggu terakhir Maret 2020. Bank Indonesia memandang bahwa tingkat nilai tukar rupiah dewasa ini relatif memadai dan secara fundamental undervalued (terlalu murah), dan diperkirakan akan bergerak stabil dan cenderung menguat ke arah Rp 15.000 per dolar AS di akhir 2020. Selain itu, Bank Indonesia akan terus menjaga kecukupan cadangan devisa guna mendukung ketahanan eksternal dan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," papar keterangan BI.
(aji/aji) Next Article Nambah US$ 2,3 M, Cadangan Devisa RI US$ 135,9 M di Desember
"Posisi cadangan devisa tersebut setar30a dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai bahwa cadangan devisa saat ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah," sebut keterangan tertulis BI, Selasa (7/4/2020).
Penurunan cadangan devisa antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan keperluan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah kondisi yang di luar normal (extraordinary) karena kepanikan di pasar keuangan global dipicu pandemi COVID-19 secara cepat dan meluas ke seluruh dunia. Kepanikan pasar keuangan global dimaksud telah mendorong aliran modal keluar Indonesia dan meningkatkan tekanan rupiah khususnya pada minggu kedua dan ketigaMaret 2020.
(aji/aji) Next Article Nambah US$ 2,3 M, Cadangan Devisa RI US$ 135,9 M di Desember
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular