Rupiah Menguat, Bos OJK: Investor Pede Lihat Kondisi RI

Arys Aditya, CNBC Indonesia
07 November 2018 13:23
Ketua OJK Wimboh Santoso mengatakan penguatan rupiah selama dua hari ini menunjukkan keyakinan investor terhadap instrumen investasi Indonesia.
Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakanĀ penguatan rupiah selama dua hari ini menunjukkan keyakinan investor terhadap instrumen investasi Indonesia.

"Artinya kan investor, terutama portfolio, confident terhadap kondisi Indonesia. Indonesia itu saya bilang fundamentalnya kuat dibandingkan negara-negara suka disebut, yang bermasalah, ya bukan bandingannya," ujarnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/11/2018).


"Tinggal bagaimana kita mengomunikasikan hal itu, bahwa kondisi fundamental RI kuat. Tinggal sekarang kita strukturnya kita perkuat, instrumennya kita banyakin," tambahnya.

Kurs rupiah terus menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada Rabu pukul 13:00 WIB, US$1 ditransaksikan pada Rp 14.670 di pasar spot. Rupiah menguat 0,88% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.

Bank Indonesia (BI) telah melakukan banyak hal untuk menjangkar pergerakan rupiah yang sempat menembus Rp 15.200/US$ beberapa waktu lalu, salah satunya dengan memperkenalkan pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) di dalam negeri dalam dua tenor yaitu satu dan tiga bulan.


"Sekarang sudah ada hedging. Kalau tidak percaya rupiah, bank sentral melakukan swap, bikin NDF. Jadi, ini semua kita terus sempurnakan, kita sempurnakan struktur pasar dalam negeri," kata Wimboh.

"Kalau dulu NDF tidak ada, sekarang ada. Ngapain harus ke Singapura? Di sini aja ada. Jadi, terus akan kita lakukan agarĀ pasarnya likuid dan investor confidence," lanjutnya.
(prm/miq) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular