
Bos BCA : Level Optimis Rupiah ke Rp 13.500/US$
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
07 November 2018 10:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Direktur Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja buka suara mengenai nilai tukar rupiah yang berhasil menaklukkan dolar Amerika Serikat (AS).
Kemarin, mata uang Garuda menguat lebih dari 1% dan membuat greenback bertekuk lutut. Bahkan, rupiah menjadi raja di antara mata uang negara kawasan.
Hari ini, rupiah kembali menguat. Pada Rabu (7/11/2018) pukul 10:00 WIB, US$1 ditransaksikan pada Rp 14.775 di pasar spot, rupiah menguat 0,17 % dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Jahja bicara mengenai level rentang nilai tukar rupiah. Posisi terkuat rupiah bisa di Rp 13.500/US$, namun posisi terlemah berada di Rp 15.500/US$.
"Kalau defisit perdagangan bisa teratasi, akan stabil di Rp 13.500/US$ - Rp 15.500/US$," kata Jahja, Selasa (7/11/2018).
"Tergantung apakah saat investasi di equity dan bond market dari foreign mulai masuk atau tidak. Saat equity masuk, rupiah bisa menguat. Paling kuat ke Rp 13.500/US$," katanya.
Menurut Jahja, range tersebut hanya proyeksi. Pergerakan nilai tukar, sambung dia memang masih akan bergerak dinamis, mengikuti perkembangan perekonomian.
"Jadi stabil antara Rp 14.500/US$ - Rp 15.200/US$. Ini hanya perkiraan. Bisa berubah kalau ada surprise," jelasnya.
(roy) Next Article Lawan Dolar, Begini Pergerakan Rupiah Pekan Ini
Kemarin, mata uang Garuda menguat lebih dari 1% dan membuat greenback bertekuk lutut. Bahkan, rupiah menjadi raja di antara mata uang negara kawasan.
"Kalau defisit perdagangan bisa teratasi, akan stabil di Rp 13.500/US$ - Rp 15.500/US$," kata Jahja, Selasa (7/11/2018).
"Tergantung apakah saat investasi di equity dan bond market dari foreign mulai masuk atau tidak. Saat equity masuk, rupiah bisa menguat. Paling kuat ke Rp 13.500/US$," katanya.
Menurut Jahja, range tersebut hanya proyeksi. Pergerakan nilai tukar, sambung dia memang masih akan bergerak dinamis, mengikuti perkembangan perekonomian.
"Jadi stabil antara Rp 14.500/US$ - Rp 15.200/US$. Ini hanya perkiraan. Bisa berubah kalau ada surprise," jelasnya.
(roy) Next Article Lawan Dolar, Begini Pergerakan Rupiah Pekan Ini
Most Popular