Dapat Investor Strategis, GMF Aero Bangun Pabrik Ban Pesawat

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
06 November 2018 18:22
GMFI akan menerima dana dari investor strategis asal Cina tersebut sebesar US$500 juta.
Foto: GMF AeroAsia
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) telah menandatangani kerja sama dengan PT China Communication Construction Indonesia senilai US$ 500 juta dalam gelaran IMF-World Bank Annual Meeting di Bali pada Oktober silam.

Direktur Utama Perseroan Iwan Joeniarto mengatakan bahwa untuk proyek awal, GMFI akan menerima dana dari investor strategis asal Cina tersebut untuk pembangunan satu pabrik ban baru untuk pesawat di tahun depan.

"Uangnya itu kan nanti dari investor strategis, namun tidak sepenuhnya akan dipakai tergantung kebutuhan jadi start-nya tidak langsung US$ 500 juta. Selain itu, uangnya juga untuk investasi di perawatan mesin dan komponen dengan investor strategis tersebut," ujar Iwan di Auditorium Garuda City Center Cengkareng, Selasa (6/11/18).

Nantinya pabrik ban ini nantinya akan menyediakan ban vulkanisir untuk pesawat sebagai komponen dalam bisnis utama GMFI di bidang perawatan dan perbaikan mesin serta komponen pesawat udara.

Lebih lanjut, saat ini perseroan masih mengkaji original equipment manufacturer (OEM) atau perusahaan komponen asal ban asli sebagai partner dalam mengembangkan produk milik usaha gabungan dengan PT China Communication Construction Indonesia tersebut.

"Kami akan menggandeng pabrik ban yang terkenal dan mereka punya izin dalam vulkanisir ban karena biasanya kan pesawat itu ada sekian kali atau puluhan jam penerbangan dilakukan vulkanisir jadi tidak langsung ganti baru kami lapisi kulitnya, jadi ini dia yang pabrik pembuat ban lakukan," tambahnya.

"OEM ini intinya yang bawa teknologi ke kami, sedangkan kalau karet itu dari dalam negeri yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN)," pungkasnya.

Perseroan hingga saat ini belum bisa mengumumkan operator ban yang akan menjadi partner barunya, namun dirinya melihat dua potensi pabrikan ban asal Eropa dan Amerika untuk bisa bergabung dalam pembentukan pabrik tersebut.

"Kami sedang kaji asal Eropa dan Amerika, jangan bilang mereknya dulu, tidak penting mereknya yang penting kan keuntungannya," ungkap Iwan.

Sementara itu, perseroan juga sedang memproses kerja sama dengan perusahaan perawatan pesawat asal Prancis, Air France Industries KLM Engineering & Maintenance (AFI KLM E&M) dengan nilai US$ 400 juta.


(roy) Next Article Rombak Manajemen, GMF Aero Punya 2 Direksi dan Komut Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular