
Rugi Hampir Rp 500 M, Harga Saham VIVA Malah Menguat 1,53%
Roy Franedya, CNBC Indonesia
05 November 2018 14:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Viva Media Asia Tbk (VIVA) menguat meski kinerja keuangan kuartal III-2018 mencatatkan rugi dampak dari selisih kurs.
Harga saham VIVA menguat 1,53% menjadi Rp 133 per lembar. Saham VIVA telah ditransaksikan sebanyak 366 kali dengan volume 1,55 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 204,99 juta.
Pada kuartal III-2018, VIVA mencatatkan kerugian 498,04 miliar, padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya perusahaan masih mencatatkan untuk senilai Rp 30,98 miliar.
Kerugian ini terjadi karena meningkatnya beban usaha perusahaan sepanjang periode tersebut, dari Rp 1,44 triliun di akhir September 2017 menjadi Rp 1,75 triliun di akhir September tahun ini.
Selain itu juga terjadi kenaikan beban bunga dan beban keuangan menjadi Rp 338,26 miliar, dari periode sembilan bulan tahun lalu yang sebesar Rp 250,50 miliar.
Tak hanya itu, perusahaan juga mengalami rugi selisih kurs cukup besar mencapai Rp 344,61 miliar, dari sebelumnya hanya senilai Rp 6,71 miliar.
Kenaikan beban ini sayangnya tak mampu ditahan oleh pemasukan perusahaan pada periode ini lantaran pendapatan hanya tumbuh tipis dari Rp 1,93 triliun menjadi hanya senilai Rp 1,95 triliun.
Nilai laba per sahamnya ikur tergerus dalam, dari periode yang sama tahun sebelumnya dari Rp 1.882/saham akhir kuartal ketiga tahun lalu menjadi minus Rp 30.250 di akhir kuartal ketiga 2018.
Meski demikian, nilai kas dan setara kas perusahaan naik menjadi Rp 158,55 miliar dibanding dengan akhir tahun lalu yang sebesar Rp 81,35 miliar. Nilai aset total menjadi sebesar Rp 8,42 triliun, terdiri dari aset lancar Rp 4,16 triliun dan aset tak lancar mencapai Rp 4,25 triliun.
Total liabilitas naik menjadi Rp 6,10 triliun dalam sembilan bulan terakhir dari Rp 4,05 triliun di akhir Desember 2017. Dengan liabilitas jangka panjang mencapai Rp 2,61 triliun dan jangka pendek senilai Rp 3,49 triliun.
Total ekuitas bernilai sebesar Rp 2,31 triliun, malah turun dari posisi di akhir 2017 yang sebesar Rp 2,78 triliun.
(roy/roy) Next Article Erick Thohir Buka Suara Soal Kabar Pembelian Saham VIVA
Harga saham VIVA menguat 1,53% menjadi Rp 133 per lembar. Saham VIVA telah ditransaksikan sebanyak 366 kali dengan volume 1,55 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 204,99 juta.
Pada kuartal III-2018, VIVA mencatatkan kerugian 498,04 miliar, padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya perusahaan masih mencatatkan untuk senilai Rp 30,98 miliar.
Tak hanya itu, perusahaan juga mengalami rugi selisih kurs cukup besar mencapai Rp 344,61 miliar, dari sebelumnya hanya senilai Rp 6,71 miliar.
Kenaikan beban ini sayangnya tak mampu ditahan oleh pemasukan perusahaan pada periode ini lantaran pendapatan hanya tumbuh tipis dari Rp 1,93 triliun menjadi hanya senilai Rp 1,95 triliun.
Nilai laba per sahamnya ikur tergerus dalam, dari periode yang sama tahun sebelumnya dari Rp 1.882/saham akhir kuartal ketiga tahun lalu menjadi minus Rp 30.250 di akhir kuartal ketiga 2018.
Meski demikian, nilai kas dan setara kas perusahaan naik menjadi Rp 158,55 miliar dibanding dengan akhir tahun lalu yang sebesar Rp 81,35 miliar. Nilai aset total menjadi sebesar Rp 8,42 triliun, terdiri dari aset lancar Rp 4,16 triliun dan aset tak lancar mencapai Rp 4,25 triliun.
Total liabilitas naik menjadi Rp 6,10 triliun dalam sembilan bulan terakhir dari Rp 4,05 triliun di akhir Desember 2017. Dengan liabilitas jangka panjang mencapai Rp 2,61 triliun dan jangka pendek senilai Rp 3,49 triliun.
Total ekuitas bernilai sebesar Rp 2,31 triliun, malah turun dari posisi di akhir 2017 yang sebesar Rp 2,78 triliun.
(roy/roy) Next Article Erick Thohir Buka Suara Soal Kabar Pembelian Saham VIVA
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular