
Penjelasan Lengkap Kenapa Ekonomi RI Diramal Melambat
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
05 November 2018 09:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2018 diproyeksikan bakal melambat dibandingkan periode sama pada kuartal II-2018.
Pada kuartal II-2018, pertumbuhan ekonomi domestik berhasil tumbuh 5,27%. Angka tersebut merupakan capaian tertinggi selama pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 5,14% di kuartal III-2018," kata Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro, Senin (5/11/2018).
"Ini karena kinerja ekspor yang lemah, serta persediaan barang yang lebih rendah. Namun, permintaan domestik tetap stabil," sambung Andry.
Konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2018 diperkirakan akan tetap tumbuh 5,14%, seiring dengan laju inflasi yang terkendali, akselerasi kredit yang meningkat, dan belanja modal yang ekspansif.
Sementara itu, investasi diperkirakan akan kembali normal, pasca pada kuartal II-2018 sempat terkontraksi di 5,9%. Pada kuartal III-2018, investasiĀ diramal tumbuh 7,5%.
Adapun dari sisi pengeluaran pemerintah, diproyeksikan tumbuh 6,2%, atau lebih tinggi dari periode sama kuartal sebelumnya 5,3% yang didorong oleh belanja modal/
"Sayangnya, ekspor terus menurun. Nett ekspor mungkin terkontraksi lebih dalam menjadi 6,5% dari kuartal sebelumnya 7,7%," jelasnya.
Hal senada turut dikemukakan Ekonom Maybank Myrdal Gunarto. Meski konsumsi diperkirakan masih cukup stabil, namun pelemahan ekspor pada kuartal III-2018 memang tak terhindarkan.
"Akibat laju impor yang pesat untuk pemenuhan ekspansi ekonomi domestik bagi infrastruktur, pangan, dan biaya bahan bakar minyak," kata Myrdal.
(roy/roy) Next Article Awas, Dampak Terburuk Perang Dagang AS-China Belum Tiba
Pada kuartal II-2018, pertumbuhan ekonomi domestik berhasil tumbuh 5,27%. Angka tersebut merupakan capaian tertinggi selama pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2018 diperkirakan akan tetap tumbuh 5,14%, seiring dengan laju inflasi yang terkendali, akselerasi kredit yang meningkat, dan belanja modal yang ekspansif.
Sementara itu, investasi diperkirakan akan kembali normal, pasca pada kuartal II-2018 sempat terkontraksi di 5,9%. Pada kuartal III-2018, investasiĀ diramal tumbuh 7,5%.
Adapun dari sisi pengeluaran pemerintah, diproyeksikan tumbuh 6,2%, atau lebih tinggi dari periode sama kuartal sebelumnya 5,3% yang didorong oleh belanja modal/
"Sayangnya, ekspor terus menurun. Nett ekspor mungkin terkontraksi lebih dalam menjadi 6,5% dari kuartal sebelumnya 7,7%," jelasnya.
Hal senada turut dikemukakan Ekonom Maybank Myrdal Gunarto. Meski konsumsi diperkirakan masih cukup stabil, namun pelemahan ekspor pada kuartal III-2018 memang tak terhindarkan.
"Akibat laju impor yang pesat untuk pemenuhan ekspansi ekonomi domestik bagi infrastruktur, pangan, dan biaya bahan bakar minyak," kata Myrdal.
(roy/roy) Next Article Awas, Dampak Terburuk Perang Dagang AS-China Belum Tiba
Most Popular