
Kabar Gembira! Trump Hampir Capai Kata Sepakat dengan China
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
03 November 2018 13:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Donald Trump mengatakan pihaknya hampir mencapai kesepakatan dagang dengan China.
Trump menyebut telah banyak kemajuan dalam pembicaraan kedua negara. Kendati demikian, dia memperingatkan bahwa pihaknya kemungkinan masih akan menerapkan tambahan tarif pada barang-barang China.
Mengutip Reuters, Sabtu (3/11/2018) Trump yang menemui media di Washington mengatakan : "China sangat ingin membuat kesepakatan".
Dia mengatakan hal ini hanya dua jam setelah penasihat ekonominya memperingatkan bahaya dari eskalasi perang dagang kedua negara.
"Kita telah melakukan diskusi yang sangat baik dengan China, kita semakin dekat ke arah yang konkret," kata Trump sebelum meninggalkan Gedung Putih untuk kampanye pemilu, Jumat (2/11/2018).
"Saya bicara dengan Presiden Xi kemarin. Mereka sangat ingin mencapai kesepakatan. Saya pikir kita akan menemukan kesepakatan. Itu akan menjadi kesepakatan yang adil bagi seluruh pihak, namun tentunya kesepakatan yang bagus bagi AS," jelasnya.
Trump menambahkan, dia akan mendiskusikan perdagangan dengan Presiden Xi Jinping ketika keduanya bertemu pada makan malam di sela pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina pada akhir November ini.
Pemerintahan Trump telah menuntut Beijing melakukan perubahan mendasar pada kebijakan perlindungan kekayaan intelektual, transfer teknologi, subsidi industri, dan akses pasar domestik, seraya mengurangi defisit perdagangan AS yang mencapai US$ 375 miliar dengan Negeri Tirai Bambu.
Trump menyebut kesepakatan dengan China juga akan berdampak positif bagi Beijing.
"Jika kita bisa membuka pasar China dan membuatnya lebih adil, untuk pertama kalinya - yang seharusnya dilakukan para pendahulu saya bertahun-tahun lalu - saya akan sangat senang melakukannya. Tapi China sangat ingin mencapai kesepakatan," katanya.
Trump berkomentar sehari sesudah pembicaraan telepon yang "sangat baik" dengan Xi.
Komentar Presiden tersebut telah mengurangi koreksi bursa saham AS di hari Jumat yang dimulai dengan optimisme pasar atas laporan Bloomberg mengutip sumber anonim yang mengatakan Trump telah memerintahkan kabinetnya untuk menyusun syarat-syarat bagi kesepakatan dagang dengan China.
Namun, pada tengah harinya bursa AS berbalik negatif akibat laporan proyeksi pendapatan Apple yang mengecewakan serta tanggapan penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow yang mengatakan dirinya lebih tidak optimis dibandingkan sebelumnya terkait negosiasi dagang AS-China.
Berbicara kepada CNBC, Kudlow membantah laporan Bloomberg dan mengatakan, "Tidak ada pergerakan yang besar, tidak ada hal besar yang terjadi. Kita tidak berada di ujung kesepakatan."
Pejabat dalam pemerintahan Trump telah mengatakan negosiasi dagang AS-China tidak bisa dilanjutkan sampai Beijing menunjukkan rencana yang spesifik dalam memenuhi tuntutan AS atas perubahan mendasar dalam kebijakan transfer teknologi, subsidi industri dan akses pasar mereka.
Sebelumnya, Trump juga mengatakan bahwa dirinya akan menerapkan tarif baru senilai US$ 267 miliar atas barang-barang impor dari China apabila kedua negara tidak bisa mencapai kesepakatan. Dia juga menyebut ekonomi China "sangat terpukul" oleh pengenaan tarif-tarif AS sebelumnya.
(dru) Next Article Video: Trump Tuding FBI & DOJ 'Dikendarai' Demokrat
Trump menyebut telah banyak kemajuan dalam pembicaraan kedua negara. Kendati demikian, dia memperingatkan bahwa pihaknya kemungkinan masih akan menerapkan tambahan tarif pada barang-barang China.
Mengutip Reuters, Sabtu (3/11/2018) Trump yang menemui media di Washington mengatakan : "China sangat ingin membuat kesepakatan".
![]() |
Dia mengatakan hal ini hanya dua jam setelah penasihat ekonominya memperingatkan bahaya dari eskalasi perang dagang kedua negara.
"Kita telah melakukan diskusi yang sangat baik dengan China, kita semakin dekat ke arah yang konkret," kata Trump sebelum meninggalkan Gedung Putih untuk kampanye pemilu, Jumat (2/11/2018).
"Saya bicara dengan Presiden Xi kemarin. Mereka sangat ingin mencapai kesepakatan. Saya pikir kita akan menemukan kesepakatan. Itu akan menjadi kesepakatan yang adil bagi seluruh pihak, namun tentunya kesepakatan yang bagus bagi AS," jelasnya.
Trump menambahkan, dia akan mendiskusikan perdagangan dengan Presiden Xi Jinping ketika keduanya bertemu pada makan malam di sela pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina pada akhir November ini.
Pemerintahan Trump telah menuntut Beijing melakukan perubahan mendasar pada kebijakan perlindungan kekayaan intelektual, transfer teknologi, subsidi industri, dan akses pasar domestik, seraya mengurangi defisit perdagangan AS yang mencapai US$ 375 miliar dengan Negeri Tirai Bambu.
Trump menyebut kesepakatan dengan China juga akan berdampak positif bagi Beijing.
"Jika kita bisa membuka pasar China dan membuatnya lebih adil, untuk pertama kalinya - yang seharusnya dilakukan para pendahulu saya bertahun-tahun lalu - saya akan sangat senang melakukannya. Tapi China sangat ingin mencapai kesepakatan," katanya.
Trump berkomentar sehari sesudah pembicaraan telepon yang "sangat baik" dengan Xi.
Komentar Presiden tersebut telah mengurangi koreksi bursa saham AS di hari Jumat yang dimulai dengan optimisme pasar atas laporan Bloomberg mengutip sumber anonim yang mengatakan Trump telah memerintahkan kabinetnya untuk menyusun syarat-syarat bagi kesepakatan dagang dengan China.
Namun, pada tengah harinya bursa AS berbalik negatif akibat laporan proyeksi pendapatan Apple yang mengecewakan serta tanggapan penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow yang mengatakan dirinya lebih tidak optimis dibandingkan sebelumnya terkait negosiasi dagang AS-China.
Berbicara kepada CNBC, Kudlow membantah laporan Bloomberg dan mengatakan, "Tidak ada pergerakan yang besar, tidak ada hal besar yang terjadi. Kita tidak berada di ujung kesepakatan."
Pejabat dalam pemerintahan Trump telah mengatakan negosiasi dagang AS-China tidak bisa dilanjutkan sampai Beijing menunjukkan rencana yang spesifik dalam memenuhi tuntutan AS atas perubahan mendasar dalam kebijakan transfer teknologi, subsidi industri dan akses pasar mereka.
Sebelumnya, Trump juga mengatakan bahwa dirinya akan menerapkan tarif baru senilai US$ 267 miliar atas barang-barang impor dari China apabila kedua negara tidak bisa mencapai kesepakatan. Dia juga menyebut ekonomi China "sangat terpukul" oleh pengenaan tarif-tarif AS sebelumnya.
(dru) Next Article Video: Trump Tuding FBI & DOJ 'Dikendarai' Demokrat
Most Popular