
Trump Siap Akhiri Perang Dagang, Bursa Saham Asia Meroket
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
02 November 2018 17:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia meroket untuk mengakhiri perdagangan terakhir di pekan ini: indeks Nikkei naik 2,56%, indeks Shanghai naik 2,7%, indeks Hang Seng naik 4,21%, indeks Strait Times naik 1,81%, dan indeks Kospi naik 3,53%.
Bursa saham regional mendapatkan suntikan energi yang begitu besar pasca Presiden AS Donald Trump dikabarkan telah meminta para pejabat pemerintahannya untuk mulai merancangan draf perjanjian dagang dengan China, menurut 4 sumber yang memahami masalah tersebut, seperti dikutip dari Bloomberg.
Sumber tersebut menyebut bahwa dorongan untuk mencapai kesepakatan dagang dengan China datang pasca Trump melakukan pembicaraan via sambungan telepon pada hari Kamis (1/11/2018) dengan Presiden China Xi Jinping.
Memang, Trump terlihat sangat senang pasca berbicara dengan XI Jinping, ditunjukkan oleh cuitannya di Twitter.
"Baru saja melakukan pembicaraan yang baik dengan Presiden Xi Jinping. Kami membicarakan berbagai topik dengan fokus mengenai perdagangan. Diskusi berjalan baik dan rencananya ada pertemuan saat KTT G20 di Argentina. Kami juga melakukan diskusi yang baik membahas Korea Utara!" cuit Trump pada hari Kamis melalui akun @realDonaldTrump.
Sebagai informasi, perbincangan kedua pimpinan negara tersebut merupakan yang pertama kalinya dipublikasikan dalam 6 bulan terakhir.
Positifnya perkembangan mengenai perang dagang AS-China bahkan membuat pelaku pasar seakan melupakan rilis data ekonomi yang kurang menggembirakan. Kemarin (1/11/2018), angka final untuk Nikkei Manufacturing PMI Jepang periode Oktober 2018 diumumkan sebesar 52,9, lebih rendah dari ekspektasi yang sebesar 53,1.
Kemudian, Nikkei Manufacturing PMI Korea Selatan periode Oktober 2018 diumumkan sebesar 51, lebih rendah dari capaian bulan September yang sebesar 51,3.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Top! Awal Tahun Bursa Asia Hijau, Tanda akan Bangkitkah?
Bursa saham regional mendapatkan suntikan energi yang begitu besar pasca Presiden AS Donald Trump dikabarkan telah meminta para pejabat pemerintahannya untuk mulai merancangan draf perjanjian dagang dengan China, menurut 4 sumber yang memahami masalah tersebut, seperti dikutip dari Bloomberg.
Sumber tersebut menyebut bahwa dorongan untuk mencapai kesepakatan dagang dengan China datang pasca Trump melakukan pembicaraan via sambungan telepon pada hari Kamis (1/11/2018) dengan Presiden China Xi Jinping.
"Baru saja melakukan pembicaraan yang baik dengan Presiden Xi Jinping. Kami membicarakan berbagai topik dengan fokus mengenai perdagangan. Diskusi berjalan baik dan rencananya ada pertemuan saat KTT G20 di Argentina. Kami juga melakukan diskusi yang baik membahas Korea Utara!" cuit Trump pada hari Kamis melalui akun @realDonaldTrump.
Sebagai informasi, perbincangan kedua pimpinan negara tersebut merupakan yang pertama kalinya dipublikasikan dalam 6 bulan terakhir.
Positifnya perkembangan mengenai perang dagang AS-China bahkan membuat pelaku pasar seakan melupakan rilis data ekonomi yang kurang menggembirakan. Kemarin (1/11/2018), angka final untuk Nikkei Manufacturing PMI Jepang periode Oktober 2018 diumumkan sebesar 52,9, lebih rendah dari ekspektasi yang sebesar 53,1.
Kemudian, Nikkei Manufacturing PMI Korea Selatan periode Oktober 2018 diumumkan sebesar 51, lebih rendah dari capaian bulan September yang sebesar 51,3.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Top! Awal Tahun Bursa Asia Hijau, Tanda akan Bangkitkah?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular