
Ingin Cuan Bulan Ini? Saham-Saham CPO Bisa Dilirik!
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
02 November 2018 13:29

Sektor agrikultur menjadi satu-satunya yang memiliki performa positif sepanjang bulan November, yakni sebesar 0,7% MoM.
Belum lama ini, Tim Riset CNBC Indonesia memang menyimpulkan bahwa saham-saham emiten agrikultur, khususnya CPO, layak untuk dilirik oleh investor.
Pada bulan November, ada kemungkinan harga CPO terkerek naik. Pasalnya, pada tanggal 7 November India akan memperingati hari raya Diwali. Pada momen tersebut, kebutuhan atas CPO biasanya meningkat signifikan.
India merupakan konsumen CPO terbesar dunia dengan volume mencapai 9,25 juta metrik ton pada tahun 2017, melansir data Statista. Sebagai perbandingan, konsumsi Uni Eropa pada periode yang sama hanya sebanyak 6,35 juta metrik ton.
Selain itu, harga CPO juga bisa terdongkrak seiring dengan rencana pemerintah untuk mendorong penerapan kebijakan biodiesel 100% atau B100. Saat ini, yang sudah dijalankan pemerintah adalah kebijakan B20 atau bauran 20% minyak sawit di dalam bahan bakar solar. Rencana penerapan B100 diungkapkan langsung oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan.
"Ini green diesel jadinya, bisa untuk semua mesin," kata Jonan dalam wawancara khusus bersama CNBC Indonesia, Selasa (23/10/2018).
Mulai berlaku awal September, realisasi kebijakan B20 diketahui belum maksimal dikarenakan ada kendala terkait pasokan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) yang merupakan bahan baku pembuatan biodiesel.
Pemerintah mencatat, penyerapan FAME sejak diberlakukannya program B20 hingga 10 Oktober 2018 baru sebesar 437.980 kilo liter (KL) atau sebesar 15% dari target penyerapan September 2018-Desember 2018 yang sebesar 2,85 juta KL. Sedangkan sampai akhir tahun, total serapan FAME ditargetkan mencapai 3,9 juta KL.
Namun, pemerintah sudah bergerak untuk menuntaskan kendala implementasi B20.
"Tadi saya juga menjelaskan melaporkan apa saja yang perlu yang sudah kita putuskan dan dilakukan, ya dalam waktu nggak lama selesai," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Selasa (16/10/2018).
Jika nantinya persoalan implementasi B20 bisa dituntaskan, maka permintaan CPO akan naik dan mendorong harga ke atas. Sudah harganya naik, penjualan dari emiten-emiten CPO di tanah air akan meningkat pula. Hal ini tentu membawa kabar baik bagi harga sahamnya.
Apalagi jika nantinya kebijakan B100 benar-benar jadi diterapkan. Permintaan CPO dalam negeri tentu akan kian melesat.
Di tengah rapor buruk IHSG sepanjang bulan November, sektor yang memiliki sokongan fundamental kuat seperti agrikultur menjadi layak dilirik oleh investor.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy)
Belum lama ini, Tim Riset CNBC Indonesia memang menyimpulkan bahwa saham-saham emiten agrikultur, khususnya CPO, layak untuk dilirik oleh investor.
Pada bulan November, ada kemungkinan harga CPO terkerek naik. Pasalnya, pada tanggal 7 November India akan memperingati hari raya Diwali. Pada momen tersebut, kebutuhan atas CPO biasanya meningkat signifikan.
Selain itu, harga CPO juga bisa terdongkrak seiring dengan rencana pemerintah untuk mendorong penerapan kebijakan biodiesel 100% atau B100. Saat ini, yang sudah dijalankan pemerintah adalah kebijakan B20 atau bauran 20% minyak sawit di dalam bahan bakar solar. Rencana penerapan B100 diungkapkan langsung oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan.
"Ini green diesel jadinya, bisa untuk semua mesin," kata Jonan dalam wawancara khusus bersama CNBC Indonesia, Selasa (23/10/2018).
Mulai berlaku awal September, realisasi kebijakan B20 diketahui belum maksimal dikarenakan ada kendala terkait pasokan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) yang merupakan bahan baku pembuatan biodiesel.
Pemerintah mencatat, penyerapan FAME sejak diberlakukannya program B20 hingga 10 Oktober 2018 baru sebesar 437.980 kilo liter (KL) atau sebesar 15% dari target penyerapan September 2018-Desember 2018 yang sebesar 2,85 juta KL. Sedangkan sampai akhir tahun, total serapan FAME ditargetkan mencapai 3,9 juta KL.
Namun, pemerintah sudah bergerak untuk menuntaskan kendala implementasi B20.
"Tadi saya juga menjelaskan melaporkan apa saja yang perlu yang sudah kita putuskan dan dilakukan, ya dalam waktu nggak lama selesai," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Selasa (16/10/2018).
Jika nantinya persoalan implementasi B20 bisa dituntaskan, maka permintaan CPO akan naik dan mendorong harga ke atas. Sudah harganya naik, penjualan dari emiten-emiten CPO di tanah air akan meningkat pula. Hal ini tentu membawa kabar baik bagi harga sahamnya.
Apalagi jika nantinya kebijakan B100 benar-benar jadi diterapkan. Permintaan CPO dalam negeri tentu akan kian melesat.
Di tengah rapor buruk IHSG sepanjang bulan November, sektor yang memiliki sokongan fundamental kuat seperti agrikultur menjadi layak dilirik oleh investor.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular