Prediksi Fitch: Harga BBM Tak Akan Naik Sampai Pemilu Usai

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
02 November 2018 12:17
Fitch memprediksi harga BBM tak akan naik sampai usai pemilu
Foto: Ilustrasi Pengisian BBM di SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings memperkirakan harga bahan bakar minyak yang diproduksi PT Pertamina (Persero) tidak akan naik hingga selesainya penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) serentak April 2019 mendatang.

Hal ini disampaikan dalam uraian penetapan rating untuk global bond berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) yang dikeluarkan Pertamina senilai US$750 juta (Rp 11,25 triliun). Surat utang bertenor 30 tahun dengan imbal hasil 6,5% itu diberi rating BBB/Stable.


Fitch memandang bisnis hilir Pertamina akan melemah secara signifikan oleh stagnannya harga bahan bakar minyak yang diatur pemerintah, seperti premium dan solar, meskipun harga minyak mentah dunia terus naik dengan cepat.

"Kenaikan harga bahan bakar minyak yang diatur pemerintah akan sulit secara politis hingga pemilihan umum di April 2019 selesai karena sensitifnya kenaikan harga minyak," tulis Fitch dalam pernyataan yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (2/11/2018).

Meskipun harga bahan bakar Perta series tidak diatur pemerintah dan telah dinaikkan oleh Pertamina secara reguler, kebijakan menaikkan harganya juga masih memerlukan persetujuan pemerintah sejak April 2018. Selain itu, perbedaan yang cukup besar antara harga bahan bakar yang diatur pemerintah dan Perta series akan menyebabkan permintaan Perta series turun secara signifikan yang akan membuat kerugian bisnis hilir semakin besar.

Fitch juga mencatat bahwa aturan harga minyak yang ditetapkan pemerintah di 2015 menghapus subsidi premium dan mengatur harga solar. Pemerintah mengatakan akan mengatur harga kedua bahan bakar tersebut sesuai dengan harga minyak dunia dan kurs rupiah terhadap dolar AS.


Namun, harga kedua bahan bakar tersebut ternyata tidak berubah sejak awal 2016 yang berarti Pertamina berada di bawah harga pasar mengingat pergerakan harga minyak dunia yang terus naik dan kurs rupiah yang melemah.
(gus) Next Article Pertamina Setor Dividen Rp 8,5 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular